Cargill Ungkap Empat Tren Makro di APAC

Canyon Gabriel - Sabtu, 10 September 2022 16:14 WIB
Ming Peng, Managing Director Cargill’s Starches, Sweeteners and Texturizers in Asia (HO)

HalloMedan.co – Era pascapandemi, Cargill mengidentifikasi perubahan substansial dalam permintaan pasar dan cara konsumen Asia menikmati makanan. Hasil kajian market insight dipresentasikan Chargill saat di Food Ingredients Asia (FIA) 2022 yang berlangsung di Jakarta pada 7-9 September 2022.

Mengusung tema “(Re)discover What's Possible Together!”, Cargill mengundang para pengunjung untuk kembali saling terhubung dan melihat kesempatan menciptakan produk unggulan, mendapat wawasan teknis ahli inovasi makanan dan mencicipi berbagai prototipe produk kategori roti, minuman, gula-gula, convenience dan susu.

Beberapa temuan dari TrendTracker 2022, studi eksklusif tentang tren makanan dan minuman global, mengungkap empat tren makro yang tengah berlangsung di Asia Pasifik (APAC): Healthy for Me, Conscious Consumption, Experience It dan Simplify My Life. Berbagai prototipe produk yang diperkenalkan di FIA 2022 merupakan cara Cargill menunjukkan berbagai solusi makanan inovatif, termasuk menjawab tren yang berkembang saat ini.

Managing Director Cargill’s Starches, Sweeteners, and Texturizers in Asia Ming Peng mengatakan, Asia merupakan pasar yang sangat penting bagi pihaknya. Wilayah Asia akan menjadi kontributor utama pertumbuhan Cargill secara global. Salah satu strategi global dengan menjadi perusahaan berbasis pelanggan (customer-driven) kelas dunia. TrendTracker tahunan ini merupakan solusi inovatif yang ditawarkan berdasarkan market insight paling baru, serta hubungan yang terjalin dengan pelanggan. Tujuannya untuk mendorong kolaborasi dan menciptakan produk andalan bersama.

"Kami memposisikan diri sebagai solution partner dengan selalu memberi nilai tambah bagi bisnis pelanggan kami,” kata Ming, dikutip dari rilis, Kamis (8/9/2022).

Di acara FIA 2022, Cargill memperkenalkan lini produk unggulannya yang digunakan sebagai salah satu bahan dalam prototipe produk yang ditampilkan. Pengunjung melihat secara langsung bagaimana bahan-bahan diolah untuk membuat sebuah makanan dan minuman dan manfaat yang dihasilkannya.

Solusi ini dikembangkan sebagai pendekatan inovatif terhadap empat tren makro di atas, antara lain:

- C*Sweetmix, solusi perasa manis yang dapat mengurangi penggunaan gula dalam kadar tinggi

- Gerkens® DL68, bubuk kakao alkali ringan yang dibuat dari biji kakao asal Asia dan Afrika Barat. Menawarkan warna yang pekat, rasa cokelat yang tahan lama, solusi untuk segmen makanan manis

- Aalst Chocolate Bake-Stable Compound Filling yang mampu menahan suhu pemanggangan hingga 180°C (15–20 menit) sekaligus mencegah keluarnya lemak atau minyak.

- Coconera™, cocoa butter equivalent (CBE) yang memberikan kualitas makan yang sama dan pengalaman sensorik yang sebanding dengan cocoa butter pada produk kembang gula dan cokelat. Memungkinkan produsen untuk mengganti 5 persen mentega kakao dalam produk cokelat dan secara 100 persen memberikan lapisan (coating) terbaik.

Pengunjung dapat mencicipi beberapa produk prototipe yang menggunakan bahan-bahan utama seperti Multi Grain Plant-based Powdered Drink, Sugar Free Dark Chocolate Compound, 0 Cal 0 Sugar 0 Fat Sweet Jasmine Green Tea dan Reduced Sugar Honey Lemon Acidified Dairy Drin.

“Kami tidak hanya mengikuti tren, juga memperhatikan karakter unik setiap pasar. Mulai dari preferensi rasa, bahan-bahan yang populer, kebudayaan masyarakat, baru kami ciptakan produk yang menyertakan faktor-faktor tersebut. Kami memahami bahwa pandemi telah membuat pengembangan produk dan inovasi menjadi lebih sulit, sekaranglah saatnya untuk membagikan inovasi menarik yang kami miliki dan mulai bekerja sama untuk masa mendatang,” kata Ming.

Empat tren makro

Tren Healthy for Me menunjukkan bahwa konsumen saat ini jauh lebih berhati-hati dengan apa yang mereka konsumsi. Salah satunya ditandai dengan tumbuhnya minat untuk mengurangi kadar gula dan garam, memilih bahan dasar nabati sebagai alternatif, memilih bahan-bahan yang alami serta memilih produk makanan dan minuman bergizi yang membawa manfaat kesehatan fisik dan mental.

Pada tren conscious consumption, Cargill melihat polarisasi nilai di antara konsumen. Ada yang bersedia membayar lebih untuk kualitas premium, ada yang sadar seberapa banyak uang yang mereka keluarkan. Konsumen juga menuntut produk ramah lingkungan. Mereka mengutamakan produk yang selaras dengan hati nurani, kebajikan, dan nilai-nilai pribadi yang dianut.

Sementara di bawah tren experience it, konsumen menuntut produk yang memberi pengalaman lebih tinggi: kenikmatan, dimanjakan (indulgence) dan kebaruan. Mereka juga ingin menciptakan produk bersama dengan brand melalui pendekatan komunikasi dua arah.

Terakhir, dalam simplifying my life, Cargill melihat konsumen menuntut kemudahan, kepraktisan dan kesederhanaan. Mereka mencari produk yang dapat membantu melancarkan dan mempermudah kehidupan yang sudah kompleks seperti proses belanja ritel nirsentuh (contactless retail), atau produk yang dapat dinikmati dengan nyaman di rumah tanpa harus keluar atau ke restoran.

Sejak memasuki pasar Indonesia 48 tahun lalu, Cargill mengusung keahlian skala globalnya dan terus memperkuat hubungannya dengan pelanggan dan mitra dalam memenuhi kebutuhan pasar. Ada 60 lokasi kantor, pabrik dan fasilitas di seluruh negeri dan kegiatan bisnis yang terdiri dari nutrisi hewani, produk ayam olahan, kakao, kopra, minyak sawit dan minyak sawit olahan serta pemanis.

Memadukan keahlian dengan lanskap lokal untuk menghadirkan inovasi berkelanjutan dalam menghasilkan produk di industri makanan dan minuman. Cargill mulai berbisnis di Indonesia pada 1974 dengan mendirikan pabrik pakan di Bogor, Jawa Barat. Saat ini, berkantor pusat di Jakarta dan memiliki 20.000 karyawan.

Editor: Dinda Marley

RELATED NEWS