PGN Optimalkan LNG untuk Bantu Kebutuhan Energi Industri

Mei Leandha - Minggu, 28 April 2024 07:52 WIB
PGN optimalkan LNG untuk membantu kebutuhan energi industri hadapi risiko geopolitik (HO)

hallomedan.co - PT Perusahaan Gas Negara Tbk menjalankan inisiatif mengoptimalkan produk gas alam cair atau LNG. Selain dalam rangka memenuhi kebutuhan industri di tengah terus menurunnya produksi gas bumi, penetrasi produk energi masa depan ini, juga menjadi bagian dari strategi untuk tetap tangguh menghadapi risiko geopolitik global yang sedang terjadi.

”Ada satu inisiatif yang saat ini sedang PGN dorong yaitu melakukan penetrasi pasar dengan LNG. Ini perlu menjadi pertimbangan industri apabila ada kebutuhan yang tidak terpenuhi melalui gas pipa,” kata Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari, Jumat (26/4/2024).

Menurutnya, ini bentuk antisipasi atas tantangan natural decline atau penurunan produksi alami gas bumi yang terjadi dan sebagai bagian dari komitmen PGN sebagai energy provider untuk tetap membantu pemenuhan kebutuhan energi para pelanggan, terutama sektor industri. Harapannya bisa tetap tumbuh di tengah dinamika yang terjadi saat ini.

Hal ini sejalan dengan informasi dari Kementerian ESDM pada Maret 2024 yang mengumumkan bahwa cadangan gas bumi Indonesia lebih banyak dari pada cadangan minyak namun produksi gas diperkirakan menurun dalam beberapa tahun mendatang karena penurunan alami sumur-sumur gas eksisting.

Dari kegiatan hearing yang dilakukan PGN, Rosa menilai banyak pelaku di sektor industri telah memahami situasi ini dan menyadari bahwa LNG selain memiliki keunggulan dari sisi keamanan juga tetap menawarkan biaya yang lebih kompetitif dibanding bahan bakar fosil lainnya sehingga merupakan solusi yang tepat untuk membuat Industri tetap tumbuh di situasi natural decline dan dinamika geopolitik.

Di banyak negara, LNG digunakan sebagai alternatif energi yang memainkan peran penting terhadap sektor industri dan berdampak positif kepada negara. Melalui pengelolaan dan optimalisasi yang tepat, LNG menjadi sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan menuju Target Net Zero Emission di 2060.

Melihat signifikannya peran LNG, Rosa menjelaskan, penting juga bagi Indonesia untuk memiliki fasilitas perdagangan LNG baik ekspor maupun impor. Antisipasi impor tetap diperlukan seandainya ketersediaan LNG domestik tidak mencukupi kebutuhan. PGN juga bersiap dengan membentuk entitas tertentu yang akan menjalankan perdagangan LNG lintas negara.

”Kami juga perlu membangun infrastruktur hub yang direncanakan di beberapa titik, salah satunya ada di Lamong, Jawa Timur. Kemudian di Aceh, di Arun, terakhir di Bontang,” kata Rosa.

Pihaknya mengingatkan bahwa penting untuk melakukan perencanaan serta menjalankan kebijakan energi yang relevan dengan situasi sehingga turut menjaga kekuatan perekonomian negara.

”Dengan kondisi geopolitik yang terjadi hari ini, kemudian adanya beberapa kebijakan energi maka kita perlu melakukan perencanaan yang baik melibatkan tidak hanya PGN tapi juga regulator,” ucapnya.

PGN telah menyiapkan rencana jangka panjang untuk lima sampai sepuluh tahun mendatang terkait rencana jangka panjang infrastruktur yang akan dibangun sebagai penguatan komitmen memenuhi kebutuhan energi kepada pelanggan.

”Kita harapkan logistic price atau biaya infrastruktur untuk menyediakan energi lebih kompetitif itu akan tercapai,” kata Rosa.

Editor: Mei Leandha

RELATED NEWS