PGN Resmikan HSSE Demo Room Medan

Mei Leandha - Selasa, 19 Maret 2024 09:40 WIB
PT PGN Tbk selaku subholding gas Pertamina meresmikan HSSE Demo Room di kantor PGN Medan, Glugur, Sumut (HO)

MEDAN - PT PGN Tbk selaku subholding gas Pertamina meresmikan Health, Safety, Security and Environment (HSSE) Demo Room di kantor PGN Medan, Glugur, Sumatera Utara.

HSSE Demo Room bernilai penting dalam meningkatkan internalisasi budaya penerapan HSSE di lingkungan kerja, ditambah lagi, PGN mengelola kegiatan usaha bisnis gas bumi yang memiliki tingkat risiko tinggi dalam aspek keselamatan kerja.

HSSE Demo Room Medan akan menjadi salah satu sarana induksi bagi para pekerja dan mitra kerja terkait 16 Elemen Corporate Life Saving Rules (CLSR). yaitu: Tools and Equipment Rules, Safe Zone Position, Permit to Work, Isolation Rules, Confined Space, Lifting Operation, Fit to Work, Working at Heigh, Personal Floating Device Rules, System Override rules, Asset Integrity Rules, Excavation Rules, Gas Test Rules, Seat Belt Rules, dan No Alcohol and Illegal Drugs Rules.

Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro usai seremonial peresmian mengatakan, HSSE Demo Room merupakan salah satu wadah implementasi CLSR Pertamina untuk pengendalian risiko agar seluruh aktivitas operasi hulu sampai hilir Migas Pertamina Group dapat dilakukan secara aman. Setelah ini, implementasi HSSE di PGN selaku subholding gas diharap terus berjalan secara sungguh-sungguh.

"Aspek keamanan yang optimal mendukung gas bumi terutilisasi dengan baik sehingga dapat menyediakan non stop energi bagi masyarakat Sumatera dan sekitarnya," kata Wiko, Senin (18/3/2024).

Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan, keberadaan HSSE Demo Room diharap semakin meningkatkan awareness terhadap pentingnya aspek-aspek di lingkungan kerja, khususnya untuk mencapai zero fatality. Aspek keamanan harus selalu diingat dan dipatuhi oleh PGN maupun mitra.

"Dengan adanya HSSE Demo Room, kita dapat melihat langsung alat-alat untuk pengelolaan keamanan kerja lengkap beserta panduan-pandungan keamanan lainnya, sangat mendukung kegiatan utama PGN dalam pengelolaan distribusi gas bumi,” ujar Arief.

Selain panduan 16 elemen CSLR, pada HSSE Demo Room Medan juga ditampilkan prototipe dan jenis-jenis pekerjaan pembangunan infrastruktur pipa gas bumi bertekanan rendah hingga tinggi, ilustrasi kedalaman galian pipa yang berbeda-beda berdasarkan besaran tekanan, valve gas bumi dan peralatan-peralatan pendukung jaringan gas bumi baik di offshore maupun onshore. Dengan ditampilkannya hal-hal tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dalam mengelola risiko layanan jaringan bisnis gas bumi termasuk ke dalam pekerjaan berisiko tinggi.

Sebelumnya, PGN juga sudah mengoperasikan HSSE Demo Room yang berlokasi di Bandung. HSSE Demo Room Medan melengkapi sarana implementasi HSSE PGN Subholding Gas dalam mengelola pemanfaatan gas bumi bagi seluruh pelanggan di wilayah Sales and Operation Region 1 (SOR 1) yang meliputi Sumatera dan sekitarnya. Di wilayah SOR 1, saat ini PGN melayani 137.811 pelanggan yang terbagi menjadi 136.603 Rumah Tangga, 758 Pelanggan Kecil dan 450 Komersial industri dengan volume penyaluran sampai dengan 124,77 BBTUD.

Menurut Arief, penerapan aspek HSSE perlu diterapkan dari level top management sampai dengan pekerja demi berjalannya operasional bisnis yang aman secara menyeluruh. Sosialisasi dan edukasi mengenai HSSE telah diikuti sekitar 6000 personel baik internal maupun mitra kerja subholding gas dan harus terus disosialisasikan agar di lingkungan internal PGN maupun mitra agar senantiasa terpatri budaya Safety ketika memasuki area operasi PGN Group.

"Potensi bahaya harus dipahami dengan baik agar dapat mencegah terjadi insiden dan implementasi HSSE dapat berlangsung efektif,” kata Arief.

PGN juga berharap HSSE Demo Room dapat mendukung implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Pengamanan dan Pengelolaan Lingkungan Serta Energi (SMK3P2L-E). PGN menetapkan kebijakan dan target yang diterapkan di seluruh wilayah operasional Perusahaan untuk memastikan keberhasilan implementasi SMK3P2L- E. Penerapan kebijakan tersebut guna meminimalkan risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Editor: Mei Leandha

RELATED NEWS