PGN Saka Pacu Portofolio Eksplorasi dan Produksinya

Canyon Gabriel - Jumat, 28 Juli 2023 13:38 WIB
PGN Saka giatkan integrasi portofolio ekplorasi dan produksi dengan lapangan eksisting (HO)

hallomedan.co - PGN Saka, anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk semakin menggiatkan integrasi portofolio ekplorasi dan produksi dengan lapangan eksisting.

Direktur Utama PGN Saka, Avep Disasmita mengatakan, pada 2023 ini, pihaknya melanjutkan pengeboran dan menyelesaikan produksi di berbagai lapangan yang dikelola.

Pada 2022, PGN Saka berhasil menyelesaikan dua proyek besar berproduksi yaitu Lapangan West Pangkah dan Lapangan Sidayu yang memberi tambahan energi. Gas dari Lapangan Pangkah memberi kontribusi energi ke seluruhnya, khususnya Jawa Timur.

Juga mencatat kinerja operasional produksi positif yang membawa pengaruh signifikan terhadap perusahaan. Produksi dari aset yang dioperasikan pada 2022 melebihi target APBN yang dibebankan kepada PGN Saka yaitu109 persen untuk Blok Pangkah dan 101 persen untuk Blok Muriah.

Tak hanya di Blok Pangkah dan Blok Muriah, blok partner turut berkontribusi dalam pencapaian PGN Saka yaitu pengembangan Blok Ketapang di Lapangan Bukit Tua fase 2B, pengeboran pada empat sumur drilling and completion (D&C) di Blok Fasken yang telah berproduksi, serta harga komoditas migas yang membaik pada 2022.

“Selain kenaikan harga komoditas migas dan total produksi, pencapaian membanggakan juga didukung efisiensi biaya operasional serta pengelolaan portofolio keuangan PGN Saka yang mengacu pada prinsip On Time, On Budget, On Scope, On Safely, On Return (OTOBOSSOR). PGN Saka juga berhasil mencapai kinerja HSSE 1.939.756 jam kerja tanpa kecelakaan,” kata Avep, dikutip dari rilis, Jumat (28/7/2023).

Pencapaian indikator keuangan melebihi target KPI perusahaan pada 2022. Realisasi EBITDA 69 persen lebih tinggi dari target dan Pendapatan Netto Saka 48 persen lebih tinggi dari target RKAP 2022. Peningkatan kinerja keuangan dengan pencatatan laba bersih sebesar USD 86,17 juta atau naik 1.202,90 persen dari 2021.

“Harapannya pencapaian ini terus meningkat dari tahun ke tahun,” ucap Avep.

Dia menjelaskan, produksi PGN Saka sebagian besar dari lapangan Pangkah sebesar 28.000 barel eq minyak. PGN Saka menyuplai gas ke PLN sekitar 20 – 15 BBTUD, sementara minyak sekitar 7.000 – 8.000 barel dari Lapangan Pangkah.

“Skala kami tetap skala upstream. Ke depan, kami ingin menggiatkan kembali eksplorasi karena bisa menambah portofolio cadangan energi. Program eksplorasi merupakan program strategis untuk PGN Saka di 2023. Kami melihat kembali potensi yang bisa dikembangkan ke depannya. Utamanya gas di Jawa Timur dan menambah minyak untuk bangsa Indonesia,” ujar Avep.

Selain Pangkah, PGN Saka akan melakukan eksplorasi pada satu sumur di Lapangan Kepodang. Eksplorasi diakukan agar dapat menambah cadangan migas. Dengan adanya pipa gas 14 inch yang dioperasikan oleh PT Kalimantan Jawa Gas (KJG), feeding bisa berkelanjutan untuk Jawa Tengah dan sekitarnya.

“Mudah-mudahan eksplorasi gasnya berhasil dan bisa mulai produksi di Lapangan Kepodang,” harapnya.

PGN Saka juga dipercaya melakukan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi di Blok Sangkar melalui PT Saka Eksplorasi Timur dengan area seluas 8.122,58 kilometer persegi. Total investasi komitmen di tiga tahun pertama masa eksplorasi sebesar USD 3 juta, meliputi kegiatan studi G&G (Geology and Geophysic), akuisisi dan processing 150 kilometer persegi data seismik 3D. Lokasi Prospek dan Lead yang terdapat di area Offshore. Blok Sangkar berdekatan dengan area prospek Blok Pangkah yang saat ini dioperasikan 100 persen oleh PGN Saka.

Avep juga menerangkan bahwa PGN Saka memprioritaskan sumber daya dari dalam negeri untuk dapat berpartisipasi dalam bidang hulu migas.

“Kami dan beberapa operator migas diarahkan oleh SKK Migas untuk bersinergi dengan pengusaha lokal dan menambah potensi,” katanya.

Digitalisasi untuk operasi sudah dijalankan dan mampu membuat bisnis lebih efisien serta memberi value creation.

“Ini hal menarik dikembangkan ke depan karena cukup canggih. Kami tidak lagi tergantung pada software luar negeri, kami coba kembangkan dari dalam negeri. Era digital ini sangat membantu di hulu migas dan untuk bisnis yang lain,” pungkas Avep.

Kini, PGN Saka memiliki 10 aset hulu migas di Indonesia dan 1 aset di Fasken, Texas, untuk memanfaatkan gas yang unconventional dan sudah berproduksi sekitar 80 – 90 MMSCFD. PGN Saka memiliki 36 persen Pericipating Interest (PI).

Sementara di Indonesia, PGN Saka mengelola 10 aset. Dua aset dioperasionalkan sebagai operator di Pangkah PSC yang memproduksi minyak, gas dan LPG. Kemudian Muriah PSC yang menyuplai gas ke PLN Tambak Lorok yang berjarak sekitar 200 kilometer dari operasional PGN Saka.

“Selebihnya kami adalah partner, baik di Ketapang dengan Petronas, Muara Bakau dengan Eni, Bangkanai di Kalimantan Tengah dengan Medco. Kami mendapat satu blok yakni Sangkar yang tidak jauh dari daerah operasional kami. Tujuan kami ke depan adalah mengintegrasikan portofolio ke eksisting lapangan dan mengoptimasi seluruh investasi, terutama di Lapangan Pangkah yang akan men-support rencana pengembangan ke depan,” kata Avep.

Editor: Mei Leandha

RELATED NEWS