Akuisisi Tower Indosat, Perkokoh Posisi Mitratel Sebagai Independen Tower Provider

Dinda Marley - Selasa, 21 Februari 2023 12:58 WIB
Penandatanganan CSPA oleh Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko (kedua dari kanan) dan CEO IOH Vikram Sinha (kedua dari kiri), disaksikan CEO TelkomGroup Ririek Adriansyah (paling kanan) di Jakarta (HO)

hallomedan.co - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk memperkuat bisnis menara telekomunikasi melalui anak perusahaannya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) dengan perjanjian penjualan bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement) sebanyak 997 menara telekomunikasi milik Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).

Aksi korporasi ini menambah aset dan tenant Mitratel dari IOH dan penyewa menara dari mitra bisnis lainnya. Kerja sama ditandai dengan penandatanganan CSPA oleh Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko yang akrab dipanggil Teddy dan CEO IOH Vikram Sinha di Jakarta, Sabtu (18/2/2023). Transaksi antara Mitratel dan IOH diproyeksikan rampung pada kuartal 1/2023.

Teddy menyampaikan, kolaborasi memperkuat dan memantapkan posisi Mitratel sebagai pemilik menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara yang independent dan terpercaya. Penambahan sebanyak 997 menara telekomunikasi ini memperkuat ekosistem Mitratel di bisnis menara telekomunikasi dan menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi seluruh operator telekomunikasi.

Kolaborasi juga mengakselerasi peluang pertumbuhan kolokasi menara Mitratel serta menyokong serangkaian usaha Mitratel untuk pengembangan bisnis menjadi end-to-end Digital Infrastructure Company.

"Tidak kalah pentingnya, akuisisi merupakan penegasan bahwa Mitratel adalah perusahaan penyedia Menara yang independent dan sangat dipercaya oleh operator seluler di Indonesia," kata Teddy, dikutip dari rilis, Selasa (21/2/2023).

Pada 2022, Mitratel mengakuisisi menara telekomunikasi sebanyak 6.088 unit dan 6.012 kilometer fiber optic. Akuisisi ini merupakan usaha Mitratel memantapkan posisi sebagai konsolidator infrastruktur telekomunikasi (menara dan fiber) utama. Kesepakatan CSPA dengan IOH diyakini memberi manfaat untuk pertumbuhan bisnis berkelanjutan kedua perusahaan.

“Mitratel berupaya menjadi perusahaan yang berorientasi pada Leading Sustainable Growth. Perjanjian CSPA dengan IOH melanjutkan pertumbuhan anorganik di tahun-tahun sebelumnya,” lanjut Teddy.

Sejalan dengan akuisisi menara, Mitratel juga menjalankan program peningkatan tenancy ratio melalui penyediaan konektivitas berkapasitas tinggi dengan penggelaran fiber optic dan layanan satelit, serta penyediaan daya (power to tower) yang akan memberikan dukungan penuh kepada
operator telekomunikasi. Kedepannya, Mitratel optimis pendapatan akan umbuh di atas rata-rata industri dengan aksi korporasi akusisi yang dibarengi peningkatan tenancy ratio. Perseroan juga meyakini tingkat profitabilitas yaitu margin EBITDA kian meningkat seiring peluang pertumbuhan kolokasi menara.

Secara konsolidasi, Mitratel pada sembilan bulan pertama 2022 mencetak margin EBITDA sebesar 78,5 persen, mengalami peningkatan dari sebesar 75,7 persen pada tahun sebelumnya. Bahkan margin EBITDA dari segmen penyewaan menara telekomunikasi tercatat sebesar 85.2 persen. Oleh karena itu, akuisisi ini merupakan kesempatan yang baik untuk mendapatkan ratusan aset menara telekomunikasi dengan spesifikasi dan lokasi strategis dalam rentang waktu yang cukup singkat yang tidak dapat dicapai dengan pengembangan organik.

“Fokus Mitratel bergerak untuk meningkatkan fundamental melalui monetisasi aset. Mitratel sebagai Tower Provider akan terus agresif memonetisasi asetnya sehingga membuka peluang pertumbuhan bisnis di masa mendatang,” kata Teddy.

Editor: Dinda Marley
Tags margin EBITDAIOH Bagikan

RELATED NEWS