BNI Sekuritas Optimis dengan Pertumbuhan Ekonomi Hijau Indonesia

Canyon Gabriel - Jumat, 27 Oktober 2023 14:34 WIB
Dirut BNI Sekuritas Agung Prabowo menjadi salah satu panelis diskusi pada BNI Investor Daily Summit 2023 (HO)

hallomedan.co - Direktur Utama PT BNI Sekuritas Agung Prabowo menjadi salah satu panelis diskusi berjudul "Seeing Green: Where Are All of Indonesia’s Green Economy Projects?" pada BNI Investor Daily Summit 2023. Acara diselenggarakan pada 24-25 Oktober 2023 di Hutan Kota by Plataran, membahas isu penting terkait ekonomi hijau Indonesia.

Ekonomi hijau adalah pendekatan pembangunan ekonomi yang fokus pada tiga pilar utama yaitu ekonomi berkelanjutan dengan penggunaan sumber daya yang efisien dan pemanfaatan energi terbarukan, aktivitas ekonomi dengan emisi karbon rendah, serta pemerataan ekonomi dengan inklusi sosial. Diskusi bertujuan menjelaskan dan menggali lebih dalam konsep ekonomi hijau, peran sektor swasta dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, serta langkah-langkah yang diperlukan untuk mendorong inisiatif ekonomi hijau di Indonesia.

Agung menggarisbawahi pentingnya ketersediaan perangkat hukum dan kebijakan publik sebagai kerangka kerja untuk mendorong implementasi ekonomi hijau. Menurutnya, Pemerintah Indonesia berupaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan selama satu dekade terakhir, termasuk menetapkan kelompok sektor mencapai tujuan pertumbuhan hijau, sesuai dengan kerangka acuan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).

"Keberhasilan implementasi model pertumbuhan ekonomi hijau sangat bergantung pada sektor-sektor ekonomi yang berperan menciptakan perubahan positif,” kata Agung dikutip dari siaran persnya, Jumat (27/10/2023).

Sektor-sektor sasaran untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hijau di antaranya adalah energi dan industri ekstraksi, industri manufaktur, konektivitas, sumber daya alam terbarukan dan pasar berbasis modal alam yang baru.

Agung juga menyebut beberapa kerangka kebijakan lintas sektor yang sudah ada dalam menunjang pertumbuhan ekonomi hijau yaitu insentif untuk upaya menuju pertumbuhan hijau, integrasi aspek sosial dan lingkungan dalam kebijakan, penguatan kapasitas dan tata kelola,
penerapan proses penilaian pertumbuhan hijau, serta penggunaan Key Performance Indicators (KPI) dalam melacak dan mengukur implementasi pertumbuhan ekonomi hijau.

“Kebijakan lintas sektor tersebut, dapat menjadi tumpuan untuk melaksanakan implementasi pertumbuhan ekonomi hijau. Misalnya, energi dan industri ekstraksi, diberikan insentif untuk mengakses solusi energi bersih," ucapnya.

Selain itu, langkah hilirisasi sektor tambang dilakukan dengan tujuan inklusivitas sosial. Kemudian, pemerintah merangkul industri pemrosesan limbah sebagai industri baru, serta industri solusi energi bersih seperti Electric Vehicle (EV) dan baterai yang menciptakan peluang baru dalam
sektor manufaktur.

Menurut Agung, upaya Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi hijau dalam arah yang benar dan ada masa depan yang baik. Namun, tantangan masih ada, termasuk memastikan implementasi yang efektif dan berkelanjutan. Ini memerlukan kerja sama antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan lingkungan yang sehat.

Selain BNI Sekuritas, diskusi juga dihadiri dua panelis lain yaitu Direktur Keuangan Pertamina New Renewables Energy Iman Hilmansah dan Direktur Utama PT Maharaksa Biru Energi Tbk Bobby Gafur Uman.

BNI Sekuritas adalah anak perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang berdiri sejak 1995. Saat ini, BNI memiliki 75 persen kepemilikan saham pada BNI Sekuritas, sisanya dimiliki SBI Financial Services. Ltd. Terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BNI Sekuritas memiliki izin sebagai penyedia jasa penjamin emisi efek, perantara pedagang efek,
serta agen penjual reksadana. Per September 2023, BNI Sekuritas memiliki nilai transaksi sebesar Rp10.19 triliun dan memiliki 16 cabang di Indonesia.

Editor: Mei Leandha

RELATED NEWS