MEDAN - Keberadaan komunitas Jawa di Kota Medan seperti Pujakesuma dinilai penting dan strategis. Apalagi etnis ini, jumlahnya 40 persen dari total penduduk ibu kota Provinsi Sumatera Utara. Namun sampai kini, belum ada kegiatan yang digelar.

"Untuk itu, saya usulkan, mari sama-sama kita buat. Tentunya yang faham seni dan budaya Jawa adalah etnis Jawa. Mari kita angkat menjadi festival sehingga ada kalender event Kota Medan yang mengenalkan adat istiadat suku ini," kata Wali Kota Medan Bobby Nasution saat menghadiri ulang tahun ke-43 Pujakesuma dan Peringatan 1 Muharam 1445 Hijriah di Hotel Emerald Garden, Kamis (20/7/2023) malam.

Diungkapkan Bobby, etnis lain sudah punya kegiatan seni dan budaya yang rutin digelar setiap tahun. Contohnya Gerakan Melayu Serumpun (Gemes) dan Kerja Tahun Kuta Medan Merdang Merdem.

• BRI Diminta Tingkatkan Literasi Keuangan Warga Sumut
• Rasio Keuangan HUMI Kuat, Akselerasi Pertumbuhan Bisnis Terbuka Lebar
• HUMI Targetkan Pengembangan Usaha Ambisius dan Kontribusi 18 Anak Usaha Meningkat

"Bukan untuk saingan dengan etnis lain, digelar untuk mengenalkan lebih jauh seni dan budaya. Dari kegiatan itu, akan timbul manfaat ekonominya. Apalagi kita ketahui Pujakesuma punya koperasi yang memasarkan hasil produk kadernya seperti minyak goreng merah, madu maupun produk lainnya," ucapnya.

Atasnama Pemko Medan, Bobby mengucapkan selamat ulang tahun untuk Pujakesuma. Mudah-mudahan menjadi organisasi yang luar biasa karena banyak kader yang duduk di posisi strategis di pemerintahan, TNI, Polri, legislatif maupun lainnya.

"Mudah-mudah ke depan, apa yang menjadi cita-cita dan harapan seluruh keluarga besar Pujakesuma tercapai," harapnya.

Ketua DPP Pujakesuma Eko Supianto bersyukur karena Pujakesuma memiliki kader-kader yang luar biasa. Ia berharap seluruh kader rukun dan guyub serta menghormati seluruh etnis yang ada.

"Semoga Pujakesuma menjadi organisasi yang menjaga kebhinekaan," kata Eko.