Cerita Mantan Ketua Jakmania Jadi Driver ShopeeFood

Dinda Marley - Jumat, 06 Mei 2022 09:24 WIB
Irlan, mantan ketua harian The Jakmania (HO)

HalloMedan.co - Bagi sebagian orang, kesenjangan generasi merupakan sebuah masalah yang cukup rumit. Perbedaan budaya dan kecakapan penguasaan teknologi terkadang menjadi kendala, baik dalam kehidupan sosial hingga pekerjaan. Namun ada banyak cara untuk menipiskan gap tersebut, seperti yang dilakukan Irlan, pria yang masuk dalam Generasi X (1964-1980.).

Garang menyerukan suara mahasiswa dan lantang berteriak di tribun mendukung Persija Jakarta merupakan makanan sehari-hari Irlan sejak dua dekade silam. Saat ini, pria berusia 47 tahun sudah menjalani kehidupan sebagai suami dan ayah dari empat orang anak. Meski sudah berkeluarga, Irlan masih tetap aktif sebagai anggota The Jakmania.

Kecintaannya pada Macan Kemayoran tidak main-main. Saat berkunjung ke rumahnya di wilayah Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Anda bisa melihat sefanatik apa pria ini pada Persija. Mulai dari tembok rumah, gorden hingga pot tanaman semuanya oranye. Bahkan, kecintaannya terhadap warna kebanggaan Persija adalah salah satu alasan mengapa Irlan bergabung menjadi mitra driver ShopeeFood.

“Salah satu alasan saya masuk ShopeeFood karena warnanya oranye... Selain itu karena mau punya waktu lebih sama keluarga karena kerjanya kan fleksibel,” kata Irlan tertawa, dikutip dari rilis berita yang diterima redaksi, Kamis (5/5/2022).

Saat ini, Irlan fokus menekuni pekerjaan sebagai mitra driver ShopeeFood. Sebelumnya selama 17 tahun sebagai karyawan travel haji dan umroh. Irlan juga memiliki warung makan ayam penyet yang ia jalankan bersama sang istri. Berkat waktu kerjanya yang lebih fleksibel, Irlan bisa membantu istrinya membeli kebutuhan warung dan mengantar anak-anaknya yang bersekolah cukup jauh dari tempat tinggalnya. Dia juga masih bisa aktif menjadi pengurus The Jakmania.

Tips bisa nyambung dengan anak muda

Pemilik akun Instagram @irlan.alarancia ini, merupakan mantan ketua harian The Jakmania periode 2017-2020. Berada di pucuk pimpinan organisasi mendorong Irlan untuk bisa lebih mendekatkan diri dengan para anggotanya yang mayoritas berada di usia 15-25 tahun. Mantan aktivis 98 dari Kampus IAIN Jakarta (sekarang UIN Syarif Hidayatullah) memiliki cara sendiri agar old generation, tidak tertinggal dan tetap bisa ‘nyambung’ dengan generasi-generasi muda yang lebih fasih dengan dunia digital.

"Tipsnya sering-sering ngobrol sama mereka, ngikutin sekarang di kalangan mereka lagi rame bahas apa sih? Kita ikutin bahasa obrolannya kaya 'ngab', 'chill', bahkan walaupun saya nggak main game, saya coba cari tahu istilah-istilahnya yang sering dipakai di FF (Free Fire, red)," kata Irlan.

Tidak hanya itu, pria berdarah Belanda ini juga belajar menggunakan media sosialnya anak muda.

“Kemudian kita ikutin deh hampir semua tren digital, termasuk medsos yang sering mereka pakai. Saya aktif menggunakan Instagram buat share info tentang Persija, saat ini followers saya 122 ribu. Sekarang, saya lagi mau mulai coba-coba main TikTok,” kata Irlan.

Menjadi driver ShopeeFood memberi Irlan inspirasi konten untuk mengembangkan akun TikTok. Pria yang kerap disapa Abi ini sering menemukan tempat kuliner enak dengan harga merakyat, tapi sayang belum banyak orang yang tahu.

“Sekarang kan banyak nih yang cari kuliner di TikTok, sebagai driver ShopeeFood yang sering bolak-balik tempat makan dan sering keluar kota buat nonton Persija, saya jadi kepikiran bikin konten rekomendasi kuliner. Siapa tahu bisa kasih rekomendasi buat orang lain juga nih,” imbuhnya.

Cerita Irlan menggambarkan bahwa old generation pun bisa beradaptasi dan menciptakan peluang bagi dirinya sendiri dengan mengakali kesenjangan generasi dan memanfaatkan perkembangan teknologi. Beradaptasi dengan zaman dan perkembangan teknologi, memungkinkan setiap orang untuk bisa lebih kreatif, tidak kudet dan pastinya tidak gaptek!

Editor: Mei Leandha

RELATED NEWS