Hadiri Konferwil XVII NU Sumut, Wagub Berharap Ulama Dampingi Umara di Sumut

Dinda Marley - Senin, 12 September 2022 10:18 WIB
Hadiri Konferwil XVII NU Sumut, Wagub Berharap Ulama Dampingi Umara di Sumut (HO)

MEDAN - Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah mengatakan bahwa keberadaan ulama sangat penting mendampingi para umara dalam menjaga kesatuan dan memajukan bangsa.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri Konferensi Wilayah (Konferwil) XVIII Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumut di Aula Asrama Haji Medan, Jumat (9/9/2022).

"Menjaga persatuan dan memajukan bangsa perlu adanya ulama yang mendampingi para umara dalam memberikan nasehat dan masukkan untuk pembangunan. Tak hanya pembangunan fisik yang kita harapkan tapi juga pembangunan mental dan spiritual," ujarnya.

Menurut Musa, pembangunan mental dan spiritual bukan hanya diperlukan, tapi sangat menentukan keberhasilan pembangunan. Nahdlatul Ulama (NU) adalah ormas Islam besar di Indonesia yang bersama-sama dengan ormas lainnya menginginkan negara ini semakin maju.

"Dengan pembangunan mental dan spiritual, kita berharap generasi bangsa ini tidak hanya pintar dalam ilmu dunia. Tapi, harus memikirkan bagaimana kehidupan kelak di akhirat sehingga mendorong untuk terus berbuat baik," katanya.

Salain itu, Musa juga berharap PBNU Sumut bisa semakin besar dan solid, serta mampu memberikan manfaat kepada seluruh umat.

"Kami berharap PBNU terus memberikan berbagai masukan kepada pemerintahan. Baik di provinsi maupun kabupaten/kota. Semoga kegiatan ini memberi manfaat tidak hanya untuk diri sendiri tapi bagi seluruh umat. Dan kita harus tunjukkan Islam adalah agama rahmatan lil alamin," ucap Musa.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf mengharapkan Konferwil PWNU ini membuat pengurus semakin solid. Mulai dari membuat program, keputusan maupun dalam melahirkan pengurus wilayah yang lebih baik.

"Insya Allah kegiatan ini akan menjadi kontrol agar lebih solid ke depannya. Baik dalam hal program dan keputusan konseptual lainnya. Maupun dalam melahirkan kepengurusan baru wilayah Sumut, Insya Allah, Aamiin," katanya.

Menurut Yahya, pimpinan di NU adalah ulil amri yang wajib ditaati bagi warga NU. “Warga Nahdlatul Ulama wajib taat kepada Allah. Taat kepada Rasul dan taat kepada pimpinan NU. Sebab, pimpinan NU adalah Ulil Amri bagi warga NU. Oleh karena itu, menjadi pengurus bukanlah tanggung jawab yang ringan atau kecil," ucapnya.

Selain memberi nasihat, Yahya juga berharap seluruh warga NU khususnya di Sumut terus mengikuti ulama dalam menjalani kehidupan sekaligus membantu pemerintah di berbagai pembangunan daerah.

"Kalau mau selamat, ikut apa kata ulama supaya tak mudah ditipu dengan bisnis pertunjukan. NU bukan sekadar warga yang kemudian ikut merdeka setelah dijajah, tapi NU ikut mendirikan NKRI. Maka, kita punya tanggung jawab mengisi kemerdekaan Indonesia ini agar tetap menjadi wadah dan maslahah bagi warganya. Kita harus bantu pemerintah dalam memajukan negara ini," pungkasnya.

Acara turut dihadiri oleh Wakil Ketua PBNU, Sayyid Muh Hilal Al-Aidid, Sekjen Syaifullah Yusuf, Wakil Sekjen, Sulaiman Tanjung, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra, Wakil Ketua DPRD Sumut, Harun Mustafa Nasution, Kakanwil Kemenag Sumut, Abdul Amri Siregar.

Berikutnya Kasat Kornas Banser Pusat, Hasan Basri Sagala, Ketua PWNU Sumut, Syahrial Tambunan, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, Ketua GP Ansor Sumut, Adlin Tambunan, PJ Rois PWNU Sumut, Abdul Hamid Ritonga, Pimpinan Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar, Syekh KH Ali Akbar Marbun.

Editor: Alief Fadli

RELATED NEWS