Investor dan Pemulihan Ekonomi

Mei Leandha - Minggu, 24 Oktober 2021 18:37 WIB
Investor terus meningkat di tengah pandemi (HO)

HalloMedan.co - Tren digitalisasi selama masa pandemi Covid-19 memberi berkah bagi peningkatan jumlah investor di pasar modal Indonesia. Terlihat dari banyaknya pelaku investasi yang beralih ke pasar modal. Salah satu yang melatarbelakangi kondisi ini karena ada dana-dana yang sebelumnya bergerak di sektor riil, ternyata tidak berjalan efektif selama masa new normal. Seiring dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang membuat banyak sektor usaha terdampak.

Di sisi lain, pasar modal Indonesia saat ini dibanjiri aliran dana yang otomatis membantu pergerakan ekonomi yang terus tumbuh. Momentum ini menjadi kesempatan bagi sektor riil untuk bergerak kembali setelah pandemi berakhir, untuk mencari alternatif pendanaan melalui pasar modal. Selain supply dana-dana dari investor yang sudah tersedia, perusahaan-perusahaan yang belum go public juga dapat memanfaatkan momentum ini untuk melakukan Initial Public Offering (IPO).

Sepanjang 2021, jumlah investor mencatatkan rekor pertumbuhan tertinggi sepanjang sejarah 44 tahun pasar modal Indonesia. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlahnya mencapai 6,43 juta investor per akhir September 2021. Angka ini naik dibanding posisi akhir 2020 sebesar 6,10 juta.

Sata KSEI per 30 September 2021, jumlah investor mencapai 6.287.350 SID, termasuk didalamnya 2,9 juta SID saham. Masih di tanggal yang sama, ada 750 perusahaan tercatat di BEI dengan penambahan baru sebanyak 38 perusahaan.

Melihat perkembangan ini, literasi dan edukasi pasar modal terus digencarkan Self-Regulatory Organization (SRO) untuk meningkatkan jumlah investor yang berdampak pada upaya pemerintah memulihkan ekonomi nasional. Sejalan dengan upaya tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan SRO, Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kembali menggelar Capital Market Summit and Expo (CMSE) 2021 secara virtual pada 14-16 Oktober 2021.

Diselenggarakan sebagai rangkaian acara peringatan 44 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia yang bertemakan Sinergi Pasar Modal Bagi Pemulihan Ekonomi Nasional.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi menyampaikan, penyelenggaraan CMSE 2021 menjadi ajang pertemuan stakeholders pasar modal Indonesia dan masyarakat untuk berbagi informasi terbaru. Selama tiga hari acara, digelar webinar dan talk show dengan topik menarik dari narasumber yang kompeten.

"Harapannya CMSE 2021 mendukung pencapaian target penambahan jumlah investor, perusahaan tercatat baru dan meningkatkan penggalangan dana di pasar modal,” ujar Inarno dalam sambutan virtualnya.

Menurutnya, pandemi menghadirkan tantangan bagi pasar modal dan perekonomian Indonesia. Penyesuaian secara masif dilakukan untuk menjamin keberlanjutan pasar, salah satunya dengan pemanfaatan teknologi digital dalam kegiatan operasional, termasuk pelaksanaan kegiatan edukasi, literasi dan sosialisasi pasar modal seperti penyelenggaraan CMSE.

Otoritas pasar modal merespon tantangan ini dengan sangat baik dan mampu menorehkan pencapaian penambahan jumlah investor, perusahaan tercatat maupun aktivitas perdagangan. Jumlah investor saham atau single investor identification (SID) baru terus mengalami peningkatan dalam delapan bulan terakhir di 2021 dan telah mencapai rekor baru yaitu satu juta investor saham baru.

"2021 menjadi tahun yang penuh dengan harapan pemulihan ekonomi nasional dan ini tercermin dari tingginya aktivitas perdagangan di BEI dalam tiga bulan terakhir,” ungkap Inarno.

Para pelaku pasar modal saat ini tengah berupaya membantu pemerintah memulihkan perekonomian nasional yang terpuruk akibat pandemi. Pasar modal memiliki kontribusi besar seiring semakin banyak perusahaan yang mencari pendanaan melalui penawaran umum perdana saham atau IPO maupun penerbitan obligasi.

Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Samsul Hidayat mengatakan, pembangunan industri pasar modal Indonesia saat ini sudah berada di jalur yang tepat untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pasar modal sebagai media mempertemukan modal masyarakat, digunakan untuk modal kerja perusahaan dan dikembalikan dalam bentuk dividen. Masyarakat mendapat keuntungan melalui kenaikan harga saham perusahaan di BEI seiring membaiknya kinerja perusahaan usai mendapat dana segar.

Di negara-negara maju, para pelaku usaha memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan. BEI akan terus meningkatkan peran industri pasar modal agar menjadi sumber pendanaan perusahaan dalam negeri ketika akan melakukan ekspansi bisnis. Tumbuhnya investor di tengah pandemi menunjukkan semakin besar kepercayaan pelaku pasar terhadap ekonomi negara. [Me1]

Editor: Mei Leandha

RELATED NEWS