Kepemilikan Saham Softbank di GoTo Masih Signifikan

Dinda Marley - Selasa, 11 April 2023 21:56 WIB
GOTO logo (HO)

hallomedan.co – Kepemilikan Grup Softbank di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) masih tinggi. Di tengah aksi divestasi portofolio yang dilakukan Grup Softbank secara global, perusahaan investasi yang dipimpin Masayoshi Son itu hanya mendivestasi sekitar 10 persen dari kepemilikannya pada GoTo, atau kurang dari 1 persen dari seluruh saham beredar GoTo.

Softbank juga masih tercatat sebagai bagian pemilik saham di atas 5 persen pada kuartal pertama 2023. Kepemilikan saham Grup Softbank di GoTo melalui SVF GT Subco adalah 7,79 persen atau berkurang 0,9 persen dari seluruh saham beredar GoTo, dibandingkan 8,70 persen pada akhir 2022. Kepemilikan sebesar 7,79 persen setara dengan 92,290 miliar saham atau Rp8,7 triliun dengan asumsi harga Rp94 per saham pada penutupan perdagangan, Senin (10/4/2023).

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai positif posisi Softbank yang masih dalam porsi kepemilikan besar di GoTo.

”Dengan kepemilikan di GoTo yang masih besar, sebetulnya masih menunjukkan keyakinan atau kepercayaan Softbank terhadap GoTo ke depannya,” kata Valdy, dikutip dari rilis, Senin sore.

Secara umum, dia menyatakan, keberadaan investor besar, terutama yang memang fokus pada investasi di startup, dapat menjadi salah satu faktor yang menjaga keyakinan pelaku pasar terhadap perusahaan, dalam hal ini GoTo.

Khusus terkait penjualan yang dilakukan Softbank terhadap saham GoTo belakangan ini, Valdy melihat hal ini tidak lepas dari penguatan harga saham GoTo yang cukup signifikan.

”Ada juga kemungkinan penjualan dilakukan sejalan dengan pergerakan harga saham GoTo yang cenderung menguat sejak akhir Desember 2022 hingga awal Maret 2023 kemarin,” imbuhnya.

Aksi penjualan sebagian portofolio investasi oleh Softbank sebetulnya terjadi serempak di sejumlah perusahaan unggulan. Selain GoTo, penjualan juga dilakukan di perusahaan perangkat lunak untuk seluler berbasis di Swedia, Sinch. Lalu di Uber, Fortress Investment Group dan perusahaan aggregator asuransi, PolicyBazaar.

Penjualan saham juga dilakukan Softbank atas kepemilikannya di Paytm, Delhivery dan Alibaba. Terutama terjadi dalam rangka menghadapi
penutupan tahun fiskal perusahaan-perusahaan Jepang yang berakhir pada 31 Maret 2023.

“Memang tidak harus selalu seperti itu (lepas kepemilikan saham). Akan tetapi, memang ada kemungkinan aksi korporasi tersebut merupakan bagian dari aksi strategis terkait kinerja atau laporan keuangan tahun buku 2022,” ucap Valdy.

Langkah Softbank dalam mengubah komposisi portfolionya merupakan langkah yang wajar. Divestasi saham GoTo oleh Softbank pun diserap oleh investor asing maupun lokal. Saham GoTo tetap menjadi incaran asuransi, dana pensiun, perusahaan serta institusi lain. Hal ini menegaskan tingginya kepercayaan investor akan potensi dan prospek bisnis GoTo.

Editor: Dinda Marley

RELATED NEWS