Kuatkan Ekonomi Keluarga, Rumah Pergerakan Arif Latih Kaum Ibu Produksi Sabun

Alief Fadli - Selasa, 13 September 2022 21:12 WIB
Kuatkan Ekonomi Keluarga, Rumah Pergerakan Arif Latih Kaum Ibu Produksi Sabun (HO)

MEDAN - Rumah Pergerakan Arif meluncurkan program penguatan ekonomi masyarakat untuk ibu rumah tangga di Kabupten Langkat. Ide ini muncul jelang harga bahan-bahan pokok yang mulai merangkak naik pascanaiknya harga bahan bakar minyak (BBM).

Ketua Pembina Rumah Pergerakan Arif, Ariffani SH mengatakan, program ini dibuat untuk membantu penguatan ekonomi keluarga. Caranya dengan memberikan pelatihan memproduksi kebutuhan harian ibu rumah tangga, sehingga mereka dapat mengurangi pengeluaran hariannya.

"Contohnya seperti produksi sabun cuci piring, sabun cuci pakaian dan pembersih lantai," kata Arif ketika diwawancarai wartawan melalui sambungan telepon, Senin (12/9/2022).

Melalui rumah pergerakan ini, lanjut Arif, kaum ibu ini dilatih membuat sabun cuci piring, pakaian dan pembersih lantai untuk mengurangi biaya pengeluaran. Tidak sampai di situ, setelah memproduksi, mereka boleh menjual produk supaya menambah pendapatan.

"Dengan dijual secara berkelompok, maka akan menjadi penguatan terhadap kelompok mereka. Hasil penjualan bisa dijadikan modal simpan pinjam kelompok itu. Sehingga lebih mudah jika mereka membutuhkan uang atau dana untuk penguatan," ujarnya.

Langkah ini, kata Arif, tidak terlepas dalam kerangka mendukung program Partai NasDem Sumut. Seluruh kader harus memberi manfaat dan dukungan kepada masyarakat, salah satunya Rumah Pergerakan Arif ini.

"Harapannya, program yang digalakkan Rumah Pergerakan Arif ini mampu menarik dukungan masyarakat sehingga terget NasDem Sumut Juara 2024, dapat terwujud," katanya.

Arif menambahkan, pihaknya tidak hanya menghadirkan pengajar di program pembuatan sabun ini. Akan tetapi, mereka memberikan modal berupa bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi produk. Produk yang dihasilkan bisa dijual. Uang penjualannya akan dibuat modal awal untuk kembali memproduksi.

"Keuntungannya bisa disimpan menjadi kas kelompok. Prosesnya akan terus bergulir seperti itu sampai mereka punya kelompok besar. Sekarang sudah dua desa di Kecamatan Tanjung Pura yang berjalan," ucap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Hukum dan Advokasi (BAHU) DPW Partai NasDem Sumut itu.

Editor: Mei Leandha

RELATED NEWS