Pendidik Apresiasi Kebijakan Merdeka Belajar

Redaksi - Kamis, 12 Mei 2022 12:18 WIB
(null)

Jakarta, 12 Mei 2022 – Sejumlah pendidik memberikan apresiasi terhadap kebijakan Merdeka Belajar yang diusung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), karena memudahkan mereka dalam menjalankan kegiatan belajar-mengajar. Melalui kebijakan yang terinspirasi dari pemikiran Ki Hajar Dewantara ini, guru-guru memiliki kebebasan kepada peserta didik untuk memilih pelajaran serta metode pembelajarannya.

Alihidayat S.Pd, Guru SMAN 6 Bone, Sulawesi Selatan, mengungkapkan Merdeka Belajar memberikan kebebasan kepada dirinya untuk melakukan belajar-mengajar sesuai dengan minatnya. “Begitu mengikuti Merdeka Belajar, ternyata begitu asik dan ini memberikan gambaran bagaimana diri kita yang sebenarnya. Keberhasilan ini yang menyemangati saya sehingga menyelesaikan modul dan melakukan aksi nyata dalam pembelajaran,” kata Alihidayat saat menjadi narasumber dalam diskusi online yang bertemakan “Bagaimana Mendidik Murid Menurut Ki Hajar Dewantara” beberapa waktu lalu.

Berkat keberhasilan tersebut, kini Alihidayat konsisten menerapkan metode pembelajaran yang berdasarkan sesuai dengan minat peserta didik. Mulai dari memberikan kebebasan untuk memilih topik, metode, dan alat pembelajaran yang sesuai keinginan siswa. “Saya sudah coba mempratikkan untuk membebaskan siswa memilih topik pelajaran yang ingin dipelajari, ternyata hasilnya luar biasa,” katanya.

Selain itu, Alihidayat juga mendorong adanya kolaborasi antara guru dan murid dalam pemanfaatan teknologi. Sebagai contoh, dia mengajak para peserta untuk membuat presentasi melalui platform Canva. “Saya juga mengajak guru-guru membuat presentasi yang menarik untuk metode pembelajaran,” katanya.

Manja Mulyani Siregar, Guru SMPN 3 Huristak Satu Atap, Sumatera Utara, menambahkan kebijakan Merdeka Belajar mendorong dirinya untuk menerapkan suasana belajar yang kondusif agar peserta didiknya lebih fokus mengikuti pembelajaran. “Menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan nyaman ternyata sangat berdampak terhadap motivasi murid dalam belajar. Murid-murid bersemangat setiap akan mulai pembelajaran, hal ini sangat positif apabila terus dijalankan,” kata Manja Mulyani yang juga menjad narasumber.

Tak hanya itu, Manja Mulyani juga ingin memaksimalkan penggunaan teknologi dalam proses belajar-mengajar. “Meski sekolah masih di pelosok, saya ingin para siswa maju sehingga memajukan pembelajaran dengan teknologi. Salah satu contohnya aplikasi untuk membuat kuis,” kata dia.

Dalam kesempatan berbeda, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Iwan Syahril, menjelaskan Merdeka Belajar merupakan filosofi yang berasal dari pemikiran Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional. Merdeka Belajar fokus pada asas kemerdekaan dalam menerapkan materi yang esensial dan fleksibel sesuai dengan minat, kebutuhan, dan karakteristik dari peserta didik.

“Ki Hajar Dewantara melarang adanya paksaan kepada anak didik karena akan mematikan jiwa merdeka serta kreativitasnya. Merdeka Belajar memberikan kebebasan bagi guru dan siswa untuk menerapkan sistem pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sehingga nantinya turut meningkatkan kualitas sistem pendidikan nasional,” kata Iwan.

Bagikan

RELATED NEWS