PGN dan Pertamina NRE Kerja Sama Bisnis Energi Rendah Karbon

Canyon Gabriel - Jumat, 14 Juli 2023 17:54 WIB
PGN dan Pertamina NRE kerja sama bisnis rendah karbon, kolaborasi subholding Pertamina mendukung NZE (HO)

hallomedan.co - PT PGN Tbk subholding gas Pertamina dan PT Pertamina Power Indonesia subholding power and renewable energy (Pertamina NRE) keria sama mengembangkan bisnis energi rendah karbon dan terbarukan. Meliputi Green Hydrogen, Ammonia (Liquid Hydrogen) dan Biomethane.

PGN dan Pertamina NRE menandatangani kesepakatan yang akan menjadi dasar komunikasi, diskusi serta kajian dalam rangka pelaksanaan kerja sama pada Kamis, (13/7/2023). Nota kesepahaman ditandatangani Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko dan Chief Executive Officer Pertamina NRE yang diwakili Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE Fadli Rahman.

Arief mengatakan, kerja sama bisnis rendah karbon meliputi pengembangan Ammonia rendah karbon, Biomethane, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), bisnis gas atau LNG to power, energi terbarukan serta perdagangan karbon kredit. Selain berorientasi pada bisnis masa depan yang ramah lingkungan, kerja sama ini memperkuat peran subholding Pertamina Group mencapai target Net Zero Emission (NZE).

"PGN dan Pertamnia NRE sepakat menjalankan beberapa studi kelayakan meliputi aspek teknis dan teknologi, pasar, keekonomian, bisnis, lingkungan, hukum, risiko ataupun aspek lainnya untuk pelaksanaan proyek. Untuk target NZE dan di masa transisi energi, semua elemen energi ramah lingkungan harus dilibatkan. PGN siap terjun ke bisnis ini. Portofolio yang dimiliki, PGN menjadikan kerja sama ini untuk memperpanjang rantai bisnis," kata Arief.

"Pertamina NRE antusias dengan kolaborasi positif seperti ini, karena akselerasi transisi energi membutuhkan kerja sama banyak pihak. Sinergi antar subholding menunjukkan kesungguhan Pertamina mendukung aspirasi net zero emission di 2060 melalui inisiatif pengembangan energi baru dan terbarukan. PGN maupun Pertamina NRE memiliki semangat yang tinggi agar dari kerja sama ini, komitmen kedua pihak menjadi aksi nyata," ungkap Dannif.

PGN dan PPI juga menggiatkan kerja sama strategis, teknis dan komersial untuk pengembangan dan pemanfaatan proyek. Salah satu proyek yang akan dikembangkan yakni biomethane, memiliki prospek positif di masa depan. Biomethane berpotensi menggantikan bahan bakar minyak yang berasal dari fosil, sekaligus mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan limbah cair minyak kelapa sawit.

Biomethane termasuk energi dengan bahan baku yang melimpah dan berkelanjutan, dapat diolah dan dimanfaatkan dalam jangka panjang. Diperkirakan, BioMethane yang dapat dikelola PGN mencapai 15 MMSCFD yang bisa melayani kebutuhan sekitar 60 industri di kawasan industri.

"Menurut kami, energi baru terbarukan seperti biomethane, amonia dan hidrogen menarik dalam jangka panjang. Banyak pihak yang mempertimbangkan investasi bersih berbasis green energy. Investor akan mendapatkan kredit karbon karena pengurangan emisi gas rumah kaca. Ini juga bagian dari kerja sama dengan PPI," kata Arief.

PGN tetap memegang komitmen untuk mewujudkan kemandirian energi dalam negeri melalui penguatan pasokan gas dan perluasan infrastruktur, khususnya pada masa transisi energi menuju NZE. Rencana strategis tetap berjalan untuk menciptakan nilai tambah dan meningkatkan utilisasi gas bumi.

"Bisnis inti PGN dalam utilisasi gas bumi tetap berjalan bersama upaya diversifikasi bisnis pada EBT. Diharap menjadi komoditas yang meningkatkan fleksibilitas menjalankan bisnis energi ramah lingkungan secara berkelanjutan," ucap Arief.

Editor: Mei Leandha
Tags NZEgreen energyPGNBagikan

RELATED NEWS