Ribuan Pohon Andaliman Ditanam di Karo

Dinda Marley - Sabtu, 15 Januari 2022 11:11 WIB
Ketua Dewan Rempah Sumut Nawal Lubis menghadiri penanaman 1.200 pohon Andaliman di kawasan pertanian organik Taman Simalem Resort (Diskominfo Sumut)

MEDAN – Ketua Dewan Rempah Indonesia Provinsi Sumatera Utara Nawal Lubis mengapresiasi penanaman 1.200 pohon Andaliman di lokasi pertanian organik milik PT Merek Indah Lestari (MIL) di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.

Kegiatan ini sebagai tindaklanjut agenda Indonesian Spices Business Forum and Expo World (ISBFE) 2021 di Hotel Niagara Parapat pada 10 Desember 2021 lalu. Hadir diantaranya, tuan rumah Edi Tanoto dan perwakilan dari The Bloom Andaliman Aristan Tea, Intan Damanik.

Nawal menyampaikan, pihaknya bangga atas upaya pembudidayaan tanaman rempah ikonis Danau Toba ini. Andaliman dinilai akan membawa nama besar Sumut, terutama ditanam di kawasan pertanian organik.

“Semoga kerja sama ini membuahkan hasil yang diharapkan, mengangkat harkat dan martabat Provinsi Sumatera Utara sebagai asal muasal rempah kebanggaan kita, andaliman...” katanya, Sabtu (15/1/2022).

Nawal mengingatkan seluruh pihak agar tetap waspada di masa pandemi Covid-19 yang belum selesai. Bahkan muncul varian baru Omicron, protokol kesehatan harus terus dijalankan, terutama menggunakan masker serta mengikuti vaksinasi lengkap. Meskipun kondisi penularannya sudah melandai dari tahun lalu.

Intan Damanik menyampaikan, pihaknya mengajak masyarakat di kawasan Danau Toba untuk bekerja sama sebagai pemasok bahan baku utama Aristan Tea (minuman). Dengan begitu, dapat dilakukan pengembangan (budidaya dan produksi) serta memasarkannya ke seluruh penjuru nusantara.

“Terima kasih kepada PT MIL yang memberikan tanahnya seluas tiga hektare dalam kesepakatan ini. Saya bangga karena kita bergandengan tangan membudidayakan andaliman,” ujarnya.

Edi menjawab, pihaknya berupaya mengembangkan tanaman khas Sumut melalui konsep organik. Termasuk bekerja sama dengan petani di sekitar kawasan wisata Taman Simalem Resort miliknya.

“Kita harapkan, selain menjadi produk komoditas teh, juga bisa untuk bahan lainnya seperti saos dan sebagainya. Visi utama kita selain pariwisata adalah mengembangkan pertanian bersama petani,” pungkasnya.

Editor: Dinda Marley

RELATED NEWS