MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution menerima kunjungan Cendekiawan Karo Indonesia (CKI) di pendopo rumah dinasnya. Selain bersilaturahim, tujuan lain adalah menyampaikan saran dan masukan untuk mendukung pembangunan yang dijalankan Pemko Medan.

Selain itu, Ketua Umum CKI Budi Sinulingga yang hadir bersama Prof Sukaria Sinulingga, Prof Johannes Tarigan, Setia Dharma Sebayang dan John Modal Pencawan, meminta dukungan terkait rencana pembangunan jalan tol Medan-Brastagi sebagai salah satu upaya mengatasi kemacetan yang selama ini terjadi.

“Walau pun kami ketahui itu bukan kewenangan Pak Wali, tapi kami mengharapkan dukungan pembangunan tol Medan-Brastagi. Sebab kemacetan yang terjadi juga berdampak dengan Kota Medan. Jalan tol ini harus dibangun, selain mengatasi kemacetan, juga mendukung pembangunan di Medan, Binjai, Deliserdang dan Tanah Karo atau Mebidangro,” kata Budi, Jumat (27/1/2023) petang.

• Edy Rahmayadi Berharap Aceh Sepakat Dorong Ekonomi Sumut
• Asren Nasution Kembali Pimpin IPQAH Sumut
• LWC Kembali Hadir, Kompetisi untuk Pejuang Obesitas

Budi mengungkapkan, usulan pembangunan jalan tol Medan-Brastagi sudah disampaikan kepada gubernur Sumut dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Namun, pihaknya mengharapkan dukungan semua pihak, termasuk wali kota Medan untuk realisasinya.

Didampingi Kadis Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Medan Topan Obaja Putra Ginting dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Irwan Ritonga, Bobby mengucapkan terima kasih atas kunjungan CKI. Banyak saran dan masukan yang diberikan untuk mendukung pembangunan dan perbaikan kota yang dilakukan Pemko Medan.

“Masukan ini penting untuk menjadikan Kota Medan yang saat ini sudah baik menjadi lebih baik lagi. Untuk mewujudkannya, kami butuh dukungan dan kolaborasi dari seluruh masyarakat, termasuk CKI,”kata Bobby.

Terkait rencana pembangunan jalan tol Medan-Brastagi, meski bukan kewenangannya, Bobby memberi dukungan. Dia berharap pertemuan hari ini memberi manfaat tidak hanya bagi warga Kota Medan, tapi juga masyarakat Karo.