Terima TKDD, Bobby Akan Gunakan untuk Pertumbuhan Ekonomi

Dinda Marley - Selasa, 14 Desember 2021 00:19 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution menerima TKDD 2022 (Diskominfo Medan)

MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution menerima Transfer Daerah dan Dana Desa (TKDD) 2022. Dia akan menggunakannya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. TKDD diserahkan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi di pendopo rumah dinas gubernur.

Hadir kepala Kantor Wilayah Direktorat Perbendaharaan Provinsi Sumut, unsur Forkopimda Sumut dan seluruh kepala daerah di Sumut. Menurut Bobby, TKDD akan dimanfaatkan dengan baik untuk percepatan pembangunan Kota Medan. Artinya, awal 2022 harus sudah berjalan sehingga dapat membantu masyarakat.

"Akan segera digunakan dengan cepat dan baik sehingga memberi manfaat untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kota Medan," kata Bobby, Senin (13/12/2021).

Gubernur dalam sambutannya meminta para kepala daerah memahami DIPA dan TKDD sehingga percepatan pembangunan di wilayah masing-masing terlaksana dengan baik. Edy menyebutkan, pertumbuhan ekonomi di Sumut sedikit terkendala karena pandemi Covid-19.

"Covid itu yang kita fitnah karena kita minus. Kalau nggak ada Covid pun, mungkin susah juga mempertahankan kondisi ini. Pada 2020 kita minus 3,4 persen," katanya.

Edy menyebut, pada 2022 yang diterima dari Kementerian Keuangan mencapai Rp150 triliun karena Provinsi Sumut memiliki jumlah penduduk di atas 15 juta jiwa. Idealnya Sumut mendapat Rp150 triliun untuk satu tahun, saat ini kita hanya terima Rp39 triliun. Soalnya, jika dilihat DIPA untuk Provinsi Aceh mencapai Rp32 triliun padahal jumlah penduduknya hanya lima juta jiwa.

"Jumlah penduduknya beda jauh, harusnya DIPA yang diterima Sumut lebih banyak," kata Edy.

Edy menjelaskan kenapa Aceh yang dijadikan pembanding karena punya dana otonomi khusus (otsus), sedangkan Sumut tidak punya.

"Kan relatif dekat, Rp32 triliun dan Rp39 triliun, penduduknya lima juta dan 15 juta. Kalau dibagaikan satu-satu uang itu, yang penduduk 5 juta lebih kaya dari kami yang 15 juta penduduknya," ujarnya.

Editor: Dinda Marley

RELATED NEWS