hallomedan.co - Tokopedia berkontribusi signifikan terhadap kinerja gemilang PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) pada Kuartal Satu 2023. Marketplace terbesar di Indonesia ini mencatat kenaikan pendapatan bruto sebesar 21 persen menjadi Rp2,26 triliun pada tiga bulan awal tahun
ini dibanding Rp1,87 triliun pada Kuartal Satu 2022.

Pertumbuhan signifikan pendapatan bruto Tokopedia menjadi sorotan karena menandai besarnya peran pelanggan setia terhadap pertumbuhan bisnis Perseroan. Sebab, Tokopedia tetap mampu menaikkan pendapatan di tengah Gross Transaction Value (GTV) sebesar Rp62,8 triliun pada
Kuartal Satu 2023 atau termoderasi kurang dari 4 persen dibandingkan Rp65,135 triliun pada Kuartal Satu 2022.

• Enam Aktivis Lingkungan Raih Goldman Environmental Prize, Satu Orang dari Sumut
• Trafik Data Indosat Naik 25 Persen Saat Malam Takbiran
• Arus Balik ke Jakarta, Lion Air Beri Harga Spesial

Situasi positif di Tokopedia mendorong optimalisasi biaya sehingga terjadi efisiensi di sejumlah pos pengeluaran GoTo. Hasilnya, pendapatan bruto meningkat 14 persen menjadi Rp6 triliun pada Kuartal Satu 2023 dengan efisiensi biaya insentif pemasaran turun sebesar Rp2,6 triliun atau 39
persen.

”Fokus kami pada pelanggan setia yang profitabel serta kedisiplinan dalam pengelolaan beban, meningkatkan efisiensi secara signifikan, memberi sekilas gambaran prospek GoTo di masa depan,” kata Direktur Utama Grup GoTo, Andre Soelistyo, dikutip dari siaran pers kinerja Kuartal Satu 2023, Jumat (28/4/2023).

Selain pencapaian tersebut, untuk kali pertamanya juga, Tokopedia mencapai margin kontribusi positif per Kuartal Satu 2023 sebesar 0,3 persen dari GTV atau meningkat 223 basis poin (bps) dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Satu sisi, tercapainya margin kontribusi positif bisnis e-commerce sejalan dengan rencana yang ditetapkan manajemen GoTo. Pada saat yang sama,
semakin mengukuhkan di jalur cepat menuju profitabilitas yang akan diawali dengan tercapainya EBITDA Disesuaikan (Adjusted EBITDA) yang positif GoTo pada akhir 2023.

”Tercapainya margin kontribusi positif seluruh grup pada kuartal ini, membuat Perseroan berada pada titik penting di tengah upaya mendorong profitabilitas seluruh unit bisnis. Hal ini didukung peningkatan pertumbuhan pendapatan serta rasionalisasi insentif secara konsisten,” ucap Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo.

Analis BCA Sekuritas, Fahkrul Arifin menilai, tercapainya margin kontribusi positif seiring dengan kenaikan kinerja termasuk di Tokopedia merupakan hal fundamental bagi perkembangan bisnis GoTo. Terutama dalam menuju Adjusted EBITDA yang ditargetkan terealisasi pada akhir 2023.

”GoTo secara konsisten meminimalisir biaya bakar uang dan mendorong peningkatan monetisasi melalui adjustment tarif, meluncurkan produk baru dengan margin yang lebih tinggi. Kinerja kuartal satu menjadi pijakan yang baik dan momentum turn-around bagi GoTo dalam mempercepat profitabilitas,” ungkap Fahkrul kepada media.

Terlebih kenaikan kinerja Tokopedia khususnya dan grup GoTo secara umum terjadi di awal tahun yang sering kali konsumsi dan belanja masih berjalan lambat, tercermin dari moderatnya angka GTV di bisnis e-commerce. Hal ini membuktikan bahwa Tokopedia dan GoTo ditopang oleh besarnya pelanggan setia.

”Ada euforia luar biasa dan mendorong masyarakat untuk menunda konsumsi demi ritual tahunan pulang ke kampung halaman sehingga ikut mempengaruhi perlambatan GTV. Hari Raya Idul Fitri serta pencairan THR masuk di kuartal dua, jadi faktor seasonal juga memainkan peran di sini,”
katanya.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis dalam risetnya tentang kinerja GoTo Kuartal Satu 2023 berjudul “Peningkatan Menuju Profitabilitas yang Melebihi Ekspektasi” meyakini strategi efektif yang dilakukan GoTo adalah transisi yang menempatkan layanan on-demand (Gojek) dan e-commerce (Tokopedia) di posisi yang lebih baik. Hal ini tercermin pada kinerja tiga bulan awal tahun ini.

”Kedua platform meraih tingkat penerimaan yang lebih baik secara year on year serta mencapai margin kontribusi positif. Keduanya juga terus berhasil menekan kerugian EBITDA,” ujarnya.

Niko juga melihat keberhasilan GoTo dalam menggeser profil demografi pengguna layanan untuk memperkuat basis pelanggan berkualitas (profitable consumer) supaya tercipta profitabilitas yang lebih baik. Situasi ini juga sudah tercermin di kinerja Tokopedia.