Telkom Bangun Akses Air Bersih di Wilayah 3T

Dinda Marley - Rabu, 26 Oktober 2022 10:59 WIB

HalloMedan.co – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, terdapat 19,71 persen rumah tangga yang belum memiliki akses air bersih maupun sanitasi layak, terutama di wilayah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal). Bentuk tanggung jawab sosial, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menjalankan program bantuan sarana air bersih untuk peningkatan sanitasi layak masyarakat Indonesia.

Program tidak hanya fokus meningkatkan presentase akses air bersih, namun memiliki tujuan jangka panjang yang lebih luas mencakup peningkatan indeks kesehatan dan mempercepat penurunan angka gizi buruk yang disebabkan kualitas air.

Bantuan disalurkan dalam lingkup tujuh regional wilayah bisnis Telkom dari Sabang hingga Merauke. Saat ini, tersalurkan ke 70 titik lokasi dengan manfaat yang telah dirasakan 68.740 masyarakat. Untuk mencapai tujuan jangka panjang, Telkom memberi pemahaman sanitasi yang baik dengan sosialisasi sekaligus pelatihan mengenai higienitas kepada masyarakat penerima bantuan.

“Intervensi sosial dilakukan untuk menciptakan perubahan terencana terhadap masyarakat, baik individu maupun komunitas. Kami mengukur dan mengevaluasi keberhasilan upaya-upaya untuk memastikan fungsi sosial yang dijalankan sesuai dengan harapan,” kata Senior General Manager CDC Telkom Hery Susanto, dikutip dari rilis, Rabu (26/10/2022).

Ini merupakan wujud komitmen Telkom mendukung inisiasi pembangunan berkelanjutan dalam negeri sesuai framework Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah disepakati secara global. Telkom menjalankan berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) salah satunya tujuan SDGs poin enam yaitu pemerataan akses air bersih dan sanitasi.

Pembangunan infrastruktur yang dilakukan melalui banyak pengukuran dan pertimbangan pada setiap titik lokasi sehingga tidak menimbulkan kerusakan bagi lingkungan sekitar. Proses distribusi dan instalasi berupa perangkat dan jaringan air bersih serta revitasiliasi sarana dibuat dengan memanfaatkan sumber mata air terdekat di masing-masing lokasi.

Berdasarkan survei yang dilakukan di setiap lokasi, diketahui bahwa masyarakat setiap hari harus menempuh jarak ratusan hingga ribuan meter untuk mendapat air bersih langsung dari sumbernya. Pembangunan akses air bersih berupa wadah penampungan permanen yang dihubungkan ke sumber mata air, selanjutnya dialirkan melalui jaringan pipa secara langsung ke rumah penduduk.

Program ini berjalan baik dan memberi banyak manfaat. Salah satu kepala desa penerima bantuan, program ini tidak hanya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pokok saja, juga untuk mengairi sawah dan kebun yang menjadi tumpuan ekonomi warga. Program akan terus berjalan dengan target pembangunan 100 lokasi di seluruh Indonesia, harapannya akses air bersih dan sanitasi yang baik dapat dirasakan seluruh masyarakat.

Editor: Dinda Marley

RELATED NEWS