Bertemu Wartawan, Ini Curhat Gubernur Edy

Dinda Marley - Jumat, 28 Januari 2022 10:42 WIB
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat berdiskusi dengan wartawan dan pimpinan OPD (Diskominfo Sumut)

MEDAN - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menggelar pertemuan dengan wartawan dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Aula Tengku Rizal Nurdin, rumah dinasnya. Dalam paparannya, gubernur yang didampingi Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Afifi Lubis menyebut, banyak rencana pembangunan yang perlu mendapat perhatian serta dukungan masyarakat, khususnya media massa.

Edy juga mengharapkan kritik dan masukan yang sifatnya konstruktif. Pertemuan ini menjadi ajang silaturahim dan dialog antara jajarannya dengan wartawan yang bertugas meliput program kerja Pemprov Sumut untuk mewujudkan Sumut yang Maju, Aman, Sejahtera dan Bermartabat.

Diakuinya, kondisi pembangunan pada 2020 dan 2021 terhambat karena pandemi Covid-19. Sendi ekonomi sampai pembangunan infrastruktur yang mendukungnya jauh berkurang selama dua tahun terakhir. Begitu juga tingkat kesehatan serta pendidikan yang mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat.

“Saya mau kita semua bisa sama. Kondisi kita dalam dua tahun terakhir menurun karena hampir seluruh anggaran untuk pembangunan infrastruktur dan lainnya dialokasikan untuk kebutuhan penanganan Covid-19. Sekarang, kita mau mengejar ketertinggalan ini,” kata Edy, Jumat (28/1/2022).

Begitu juga dengan pembangunan Sport Centre yang disiapkan untuk sarana olahraga terbesar menuju perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, Sumut dipilih sebagai tuan rumah bersama Provinsi Aceh. Perlu persiapan yang matang, menyusun perencanaan yang baik sehingga pada saatnya, provinsi ini siap menyelenggarakan event besar.

“Inilah pokok-pokok pikiran saya yang ingin diwujudkan. Bagaimana infrastruktur jalan provinsi kita bisa dibangun dengan maksimal. Begitu juga kesiapan PON sebagai tuan rumah, kita harus masuk di lima besar,” sebutnya.

Dirinya meminta semua pihak termasuk wartawan untuk mengingatkan jika ada yang perlu diperbaiki. Apa yang ia sampaikan, diharapkan menjadi bahan diskusi untuk mencari kebenaran dan kebaikan bagi kepentingan masyarakat.

“Kalau hari ini kita makan ubi, pastikan itu memang ubi. Jangan sok bilang makan keju, tapi yakinkan, besok kita harus bisa makan keju. Maka yakinkan pada diri kita bahwa Sumut harus menjadi provinsi yang maju dan bermartabat,” katanya.

Banyak yang harus dibenahi, lanjut Edy, seperti jalan provinsi yang jauh dari ibu kota. Dia memandang, perlu keseriusan semua pihak untuk memajukan Sumut. Kepada wartawan, Edy berharap hubungan komunikasi dengan seluruh OPD berjalan baik, paradigma berpikir harus diperbaiki agar apa yang dilakukan pemerintah, tidak lagi dianggap sebagai proyek mencari untung.

“Tak pandai saya mengukir kata, tak pandai saya mengatur kata. Tapi pastikan, saya bukan pendusta. Makanya untuk setiap penghargaan yang saya terima dari berbagai intansi dan lembaga, rasanya kurang pas kalau rakyat saya menderita,” tegasnya.

Afifi menjelaskan, dinamika yang muncul menyangkut nama gubernur kerap terjadi. Mulai dari berita yang dikutip dari penggalan pidato yang berpotensi jauh dari konteks pembahasan.

“Mohon maaf, gubernur kita sebenarnya tidak ingin mendiskreditkan orang, tapi memang model dan karakternya beliau. Bukan berarti dia mau menjelekkan orang, tapi karena dirinya merasa dekat dengan rakyat. Itu juga harus kita pahami bersama,” katanya.

Editor: Dinda Marley

RELATED NEWS