Edy Rahmayadi Minta Perkuat Nilai-nilai Mujahid

Canyon Gabriel - Sabtu, 18 Februari 2023 16:15 WIB
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menghadiri Muswil ke-13 Muhamaddiyah dan Aisyiyah di Kota Padangsidimpuan (HO)

hallomedan.co - Mempertahankan dan memperkuat nilai mujahid harus dilakukan setiap Muslim, namun tetap dalam lingkup nasionalisme. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengatakannya saat memberi sambutan di Musyawarah Wilayah ke-13 Muhammadiyah dan Aisyiyah Sumut di Alaman Bolak, Kota Padangsidimpuan.

Hadir Ketua Bidang Organisasi Muhammadiyah Agung Danarto, Pimpinan Pusat Aisyiyah Masithoh Husnan, Rektor UMSU sekaligus Ketua Panitia Muswil Agussani, Wakil Ketua DPRD Sumut Rahmansyah Sibarani, Ketua MUI Sumut Maratua Simanjuntak, Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution, Ketua PW Muhammadiyah Sumut Hasyimsyah Nasution dan Ketua Aisyiyah Sumut Elynita.

Sebagai organisasi Islam, kata Edy, Muhammadiyah punya peran penting dalam upaya memerdekakan Indonesia dari penjajahan. Sejak berdiri pada 18 November 1912, para pendiri dan pendahulu berkiprah memperkuat ukhuwah ke-Islam-an, pergerakan agama hingga menanamkan nilai-nilai mujahid (orang yang berjuang di jalan Allah).

"Muswil ini saya harap membawa kebaikan dan keberkahan, mampu memperkuat persatuan, khususnya umat Islam. Kita tahu, Kiyai Haji Ahmad Dahlan dan pendiri ormas Islam lainnya, saling mengenal satu sama lain karena mereka bermusyawarah," kata Edy yang hadir bersama Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan (TPPKK) Sumut Nawal Lubis, Sabtu (18/2/2023).

Ia mengingat bahwa di masa kemerdekaan, beberapa lagu perjuangan yang mencerminkan kuatnya semangat para pendahulu membebaskan Indonesia dari penjajahan tercipta, bahkan saat kondisi perang. Ada lagu Panggilan Jihad (1950) yang diciptakan Rivai Abdul Manaf, sempat dibredel dan tak boleh dinyanyikan.

"Kita tak bisa menyiptakan lagu seperti ini, tetapi siapa yang menjalankannya, Insya Allah kita tetap bersama dan kuat," ucapnya.

Edy menegaskan bahwa kata Jihad tidak berkonotasi atau berpretensi negatif, apalagi menyeru untuk menyerang siapapun. Melainkan untuk memperkuat Islam, yang ia harap tertanam dalam diri seluruh kader Muhammadiyah.

"Apa artinya ulama dan umaro kalau tak bisa kita tegakkan jihad. Maka yakinkan kita untuk memperkuat Islam dan tetap nasionalis," sebutnya mengartikan pesan KH Ahmad Dahlan untuk menjalankan jihad, baik dalam agama, sosial dan pendidikan.

Karena itu, ia meyakinkan seluruh kader melanjutkan tugas organisasi dan pergerakan yang diwariskan. Setiap momentum musyawarah harus dijadikan amal ibadah agar mendapat rahmat Allah.

"Kalau dulu, kita tak bisa bebas bicara seperti ini, karena moncong senjata mengancam. Karena itu, mari kita tegakkan dengan benar agar terwujud seperti apa yang dinyanyikan tadi," pungkasnya.

Ketua Panitia Muswil Agussani menyampaikan, kegiatan berlangsung sejak 17-19 Februari 2023, mengambil tempat di Alaman Bolak dan kampus Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) untuk jalan santai, bazar dan pameran.

"Hadir pengurus Muhammadiyah dan Aisyiyah, sekitar 8.000-an orang. Sudah digelar sidang pleno dan penentuan anggota calon tetap," katanya.

Muswil kali ini mengambil tema: Memajukan Sumatera Utara, Mencerahkan Indonesia. Tema Muswil Aisyiyah yakni Perempuan Maju, Mencerahkan Sumatera Utara. Menurut Agussani, dukungan gubernur Sumut sangat perlu diapresiasi.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada gubernur Sumatera Utara yang mendukung penuh Muswil Muhammadiyah," katanya.

Editor: Dinda Marley

RELATED NEWS