Kembali, Kiehl’s Kampanye #PelukUntukOrangUtan

Alief Fadli - Kamis, 24 Maret 2022 07:40 WIB
Orangutan (Katie Hawk TNC)

HalloMedan.co - Kiehl’s Indonesia memiliki komitmen jangka panjang untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik. Kampanye #PelukUntukOrangUtan bertujuan menjangkau publik dengan memberi pemahaman pentingnya ikut berkontribusi melestarikan habitat orangutan, sekaligus memberi inspirasi untuk mendukung upaya konservasi.

Kontribusi dari kampanye digunakan untuk mendukung upaya pelestarian habitat orangutan kalimantan di Hutan Lindung Wehea, Kalimantan Timur. Tahun ini merupakan kali ketiga kampanye dijalankan dan telah menerima 10 ribu partisipasi masyarakat yang peduli.

Brand General Manager Kiehl’s Indonesia Venny Septianita lewat siaran pers yang diterima redaksi menyampaikan, kampanye #PelukUntukOrangUtan merupakan bagian dari komitmen keberlanjutan Kiehl’s yaitu Future Made Better untuk terus membantu mengurangi dampak terhadap lingkungan dan berkontribusi kepada masyarakat melalui dua pilar yakni Kiehl’s Does dan Kiehl’s Gives.

"Kiehl’s Does adalah bagaimana mengambil langkah nyata untuk membangun masa depan berkelanjutan melalui formulasi, pengemasan dan manufaktur yang bertanggung jawab demi mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Sementara Kiehl’s Gives merupakan komitmen untuk mengambil bagian dengan memberi kontribusi sosial kepada masyarakat,” kata Venny, Rabu (23/3/2022).

Perlu dukungan semua pihak

Berdasarkan data Population Habitat Viability Assessment (PHVA) Orangutan 2016, terdapat 50.000 individu di wilayah Kalimantan dan 78 persen Orangutan kalimantan tersebar di luar kawasan konservasi (diambil dari buku Orangutan Kalimantan dan Habitatnya di Bentang Alam Wehea-Kelay, halaman 13).

Pemerintah memasukkan orangutan sebagai satwa dilindungi melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 yang mengatur jenis-jenis tumbuhan dan satwa dilindungi di Indonesia. Upaya ini perlu dukungan semua pihak, termasuk dunia usaha dan masyarakat.

Kondisi ini menjadi alasan dijalankannya kampanye #PelukUntukOrangUtan berkelanjutan. Simbol kepedulian dan dukungan. Tagar tidak dapat diartikan secara harfiah karena memeluk fisik hewan yang dilindungi secara langsung bukanlah praktik yang dianjurkan organisasi konservasi manapun karena dapat membahayakan kesehatan hewan dan berdampak buruk bagi manusia.

Venny menjelaskan, kampanye #PelukUntukOrangUtan merupakan kontribusi sosial pihaknya untuk memberi pemahaman pentingnya hutan untuk orangutan dan sebaliknya, termasuk pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya pelestarian Hutan Lindung Wehea. Tahun ini, pihaknya kembali mengajak publik luas untuk berkontribusi dengan memberi berbagai Gestures of Love. Telah menerima 10.000 dukungan masyarakat Indonesia dan 5.000 kemasan kosong terkumpul untuk didaur ulang. Kontribusi sebesar Rp250 juta akan digunakan untuk membantu pelestarian Hutan Lindung Wehea.

Gestures of Love ditunjukkan dengan mengikuti tantangan misi di akun Instagram @kiehls.id. Membeli produk Kiehl’s Ultra Facial Cream dengan stiker khusus, daur ulang kemasan produk kecantikan apa saja di outlet Kiehl’s di seluruh Indonesia dan menonton konser virtual bersama Nadin Amizah pada Rabu ini," katanya.

Siang Geah, tokoh masyarakat adat Wehea yang juga anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, megatakan hutan adalah tempat bergantung, lumbung kehidupan. Pihaknya berterima kasih atas dukungan Kiehl’s menguatkan kapasitas lembaga adat Wehea melindungi hutan agar populasi orangutan tetap terjaga.

"Kami berharap dapat terus menjaga hutan sehingga masyarakat adat Wehea bisa hidup sejahtera di tengah hutan yang lestari melalui berbagai kemitraan yang sudah terjalin,” ucapnya.

Dirinya berharap, kampanye menjadi inspirasi dan membuka ruang yang luas bagi masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam pelestarian habitat orangutan. Penilaiannya, upaya konservasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi tanggung jawab bersama, baik lembaga konservasi, sektor swasta dan anggota masyarakat bisa mendukung dengan cara masing-masing.

"Bersuara lewat media sosial, misalnya, dapat menjadi salah satu cara untuk ikut peduli pada alam Indonesia,” imbuh Siang.

Untuk menjaga kawasan hutan lindung seluas 29.000 hektare, masyarakat Dayak Wehea membentuk Petkuq Mehuey (PM) atau kelompok penjaga hutan, terdiri dari anak muda. Kampanye #PelukUntukOrangUtan merupakan kampanye yang telah dilaksanakan sejak 2016. Berbagai program pendampingan dan pelatihan telah terlaksana seperti pelatihan ekowisata berbasis masyarakat, peningkatan kapasitas untuk hak kelola hutan sampai penyediaan kelengkapan peralatan patroli untuk pengamanan Hutan Lindung Wehea.

Kontribusi dari kampanye digunakan untuk mendukung upaya pengelolaan hutan serta beasiswa anak-anak Wehea sebagai harapan generasi mendatang yang meneruskan semangat melestarikan hutan. Dukungan pendidikan diharapkan menjadi pintu untuk meningkatkan kapasitas warga mengelola hutan lebih baik.

Ketua Forum Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Wehea-Kelay Ence Ahmad Raffidin Rizal mengatakan, pengelolaan habitat orangutan dan ekosistemnya di bentang alam Wehea-Kelay telah dicanangkan sejak 2015 dengan didirikannya KEE Wehea-Kelay. Forum ini memiliki 23 anggota yang terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, masyarakat, akademisi dan lembaga swadaya masyarakat.

“Salah satu tujuan forum adalah mendorong pengelolaan habitat orangutan secara kolaboratif dalam skala bentang alam dan mendukung viabilitas populasinya jangka panjang," kata Ence.

Kiehl’s juga menggandeng Pradikta Wicaksono sebagai personality partner. Dikta begitu dia akrab disapa, mengaku senang dapat ambil bagian dalam program ini. Baginya, sangat penting generasi muda menyadari bahwa apa yang terjadi pada orangutan yang secara jangka panjang berpengaruh pada keberlanjutan bumi. Menurutnya, hutan dan orangutan adalah bagian dari ekosistem yang perlu dijaga.

"Saya mengajak generasi muda untuk tidak menutup mata terhadap isu penting ini. Satu per satu dari kita bisa berperan aktif menjaga kelestarian habitat orangutan,” ajaknya.

Chief of Corporate Affairs, Engagement and Sustainability L’Oréal Indonesia Melanie Masriel menambahkan, pihaknya ingin menunjukkan bahwa L’Oréal mengambil bagian untuk berkontribusi. L’Oréal Group menginvestasikan dana untuk kebutuhan sosial dan lingkungan yang mendesak serta memastikan bahwa seluruh merek mereka, termasuk Kiehl’s, mendorong transformasi dan memberikan kontribusi untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik.

"Sejalan dengan komitmen sustainability kami, L’Oréal For The Future yaitu menghormati batasan-batasan planet dan memberikan kontribusi untuk memecahkan tantangan lingkungan sosial,” kata Melanie.

“Isu lingkungan merupakan hal yang sangat penting di Indonesia, tujuan kami menciptakan kecantikan yang menggerakan Indonesia semakin maju. Salah satunya dengan kampanye #PelukUntukOrangUtan, tidak hanya mendukung regenerasi alam, juga pelestarian orangutan yang menjadi ikon dari Indonesia,” sambungnya.

Editor: Mei Leandha

RELATED NEWS