'Operating Profit' Telkom Tumbuh 7,7 Persen di Awal 2023

Dinda Marley - Sabtu, 29 April 2023 12:40 WIB
Mengawali 2023, Telkom Indonesia mencatat kinerja cemerlang (HO)

hallomedan.co - Mengawali 2023, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kinerja cemerlang dengan membukukan pendapatan Rp36,1 triliun atau tumbuh 2,5 persen Year on Year (YoY) dengan Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) Rp18,9 triliun. Tak hanya pendapatan, profitabilitas Perseroan kian menguat dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 5,0 persen dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp6,4 triliun.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, tahun ini, pihaknya akan semakin gencar mengimplementasikan strategi Five Bold Moves yakni FMC, Data Center Co, Infra Co, B2B Digital IT Service Co dan DigiCo demi menciptakan value yang optimal dan keberlangsungan perusahaan yang semakin baik ke depannya.

"Kinerja tiga bulan pertama 2023 menjadi awal yang baik dan motivasi bagi TelkomGroup untuk terus memberi pencapaian dan kontribusi terbaik bagi perusahaan, pelanggan, masyarakat dan negara,” kata Ririek, dikutip dari rilis, Sabtu (29/4/2023).

Pada segmen mobile, Telkomsel selaku anak usaha Telkom membukukan pendapatan Rp21,5 triliun atau tumbuh 1,1 persen dari periode yang sama tahun lalu. Digital Business menjadi kontributor pertumbuhan kinerja dengan kontribusi sebesar 84,4 persen dari total pendapatan. Segmen ini
tumbuh positif 7,1 persen YoY mencapai Rp18,2 triliun dibanding periode yang sama di 2022.

Telkomsel melayani 151,1 juta pelanggan dengan data payload yang tumbuh positif hingga 11,0 persen YoY menjadi 4.217.405 TB dan konsumsi payload menyentuh 12.324 MB per pengguna layanan data atau tumbuh 11,7 persen YoY.

Pada 6 April 2023, Telkom menandatangani perjanjian pemisahan bersyarat atau Conditional Spin-off Agreement (CSA) untuk mengintegrasikan IndiHome ke Telkomsel. Aksi korporasi ini merupakan salah satu bagian dari implementasi strategi utama Five Bold Moves, tepatnya Fixed Mobile Convergence. FMC menyediakan variasi layanan broadband terbaik, memperkuat bisnis dan mewujudkan inklusi digital di Indonesia.

Mengintegrasikan IndiHome dan Telkomsel maka Business to Consumers (B2C) di TelkomGroup sepenuhnya dikelola Telkomsel. Telkom ke depannya akan fokus pada segmen Business to Business (B2B). Bersamaan dengan integrasi ini, terdapat perubahan komposisi kepemilikan di Telkomsel, kepemilikan efektif Singtel di Telkomsel menjadi 30,1 persen, sementara kepemilikan Telkom di Telkomsel naik menjadi 69.9 persen.

Pada segmen consumer, pendapatan IndiHome tercatat Rp7,2 triliun atau tumbuh positif 5,0 persen dari periode yang sama tahun lalu, dengan kontribusi 19,9 persen dari total pendapatan Perseroan dan EBITDA yang stabil pada kisaran 50 persen. Pertumbuhan pelanggan IndiHome
sebesar 7,0 persen dari akhir tahun lalu menjadi 9,4 juta pelanggan, 65 persen di antaranya merupakan pelanggan Dual Play dan 35 persen pelanggan Triple Play. ARPU IndiHome berada pada kisaran harga Rp264.000.

Segmen enterprise, perseroan mencatat kinerja sebesar Rp4,5 triliun atau tumbuh 7,8 persen YoY dengan layanan B2B Digital IT Services dan Enterprise Connectivity sebagai kontributor utama pendapatan. Telkom terus memperkuat kapabilitas di bisnis cloud melalui kerja sama
strategis dengan pemain teknologi global, di samping terus meningkatkan kualitas dalam memberikan solusi digital kepada pelanggan.

Pendapatan segmen wholesale and international tumbuh 4,0 persen YoY menjadi Rp4,0 triliun dikontribusi pertumbuhan pada bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital.

Bisnis tower, Mitratel selaku anak usaha Telkom menutup triwulan pertama 2023 dengan kepemilikan 36.439 unit tower dengan tenancy ratio 1,46x. Membukukan pendapatan sebesar Rp2,1 triliun atau tumbuh 9,9 persen YoY, utamanya didorong dari sewa menara.

EBITDA dan laba bersih perusahaan pada tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 16,2 persen dan 9,1 persen YoY. Memperkuat portofolio bisnis, Mitratel mengembangkan bisnis Fiber-to-the-Tower dengan membangun 19.496 kilometer fiber optik dan mengakusisi kabel lain sepanjang 6.012 kilometer.

Sampai akhir Maret 2023, total belanja modal perseroan mencapai Rp7,4 triliun atau 20,6 persen dari total pendapatan. Anggaran difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik.

Pada bisnis fixed, belanja modal digunakan untuk pengembangan akses fiber optic, infrastruktur kabel laut dan proyek lain seperti menara telekomunikasi dan data center. Belanja modal juga digunakan untuk peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan 4G, pengembangan teknologi 5G serta penguatan sistem IT.

Editor: Dinda Marley

RELATED NEWS