Program BASS Turunkan Angka Stunting

Canyon Gabriel - Senin, 14 November 2022 01:22 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution dikukuhkan menjadi BAAS (HO)

MEDAN - Keseriusan Wali Kota Medan Bobby Nasution menangani stunting membuahkan hasil positif. Dalam waktu dua bulan, jumlah anak stunting di Kota Medan turun menjadi 364 dari sebelumnya 550 anak.

Selain menetapkan sejumlah program dan anggaran, beberapa waktu lalu, Bobby dikukuhkan menjadi Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) bersama seluruh pimpinan OPD di lingkungan Pemko Medan. Pengukuhan dilakukan langsung Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman selaku Duta BAAS di Belawan.

Penanganan gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama yang mengakibatkan terganggunya pertumbuhan akan berjalan maksimal lewat perhatian dan pendampingan kepada masing-masing anak. Bobby menginstruksikan seluruh pimpinan OPD yang menjadi bapak asuh menyisihkan Rp500.000 setiap bulan untuk bantu asupan nutrisi dan gizi penderita stunting.

“Bantuan akan diberikan melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Medan dalam bentuk makanan. Mudah-mudahan bisa efektif kami lakukan. Laporkan setiap bulannya kepada orangtua asuh, ya bu... Supaya nampak perkembangan anak yang didampingi. Ini akan dilaporkan selama enam bulan,” kata Bobby kepada para orangtua yang anaknya menderita stunting, dikutip dari rilis, Minggu (13/11/2022).

Apabila dalam enam bulan sudah keluar dari kategori stunting, selain asupan nutrisi, Pemko Medan akan memberi bantuan ekonomi. Juga pengetahuan kepada para orangtua sehingga apabila ingin memiliki anak lagi, mereka dapat mencegah tidak terkena stunting.

Pendiri Komunitas Perempuan Hari Ini Lusty Ro Manna Malau mengapresiasi kepedulian dan kerja keras Bobby menangani dan mengangkat stunting sebagai persoalan penting yang harus segera diselesaikan. Program BAAS dinilainya menurunkan angka stunting.

Meski menurun, Lusty berharap Pemko Medan tetap melakukan upaya pencegahan supaya stunting tidak lagi menjadi masalah di masyarakat urban. Kalau penanganan stunting optimal, dana yang dianggarkan perlu dialokasikan dalam bentuk edukasi kepada orangtua secara rutin.

"Kaderisasi dan edukasi petugas Posyandu, dukungan dana untuk Puskesmas dan Posyandu dalam melayani ibu dan anak juga perlu dilakukan,” kata Lusty.

Jika memungkinkan, perlu dilakukan pemantauan rutin terhadap Posyandu dengan mengaktifkan kembali layanan timbangan kepada bayi dan balita. Selain itu, konsultasi ibu, tips Makanan Pengganti Air Susu Ibu (MPASI) yang ramah gender serta pengisian kartu rutin catatan kesehatan bagi ibu yang memiliki anak.

"Artinya, upaya pencegahan perlu diperkuat,” sarannya.

Editor: Dinda Marley
Tags BaasStuntingBagikan

RELATED NEWS