Saratoga Raih Dividen Rp1,5 Triliun di Semester 1-2023

Canyon Gabriel - Sabtu, 29 Juli 2023 17:53 WIB
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. adalah perusahaan investasi aktif terkemuka di Indonesia (HO)

hallomedan.co - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk berhasil memperkuat arus kas perusahaan. Pada semester 1-2023, Saratoga mencatatkan pendapatan dividen sebesar Rp1,5 triliun, naik 9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Perusahaan portofolio Saratoga tetap berhasil mencatatkan kinerja operasional yang positif di tengah situasi pasar modal yang dinamis dan penuh tantangan. Pencapaian ini sekaligus merefleksikan strategi investasi yang solid.

Sebagai perusahaan investasi, pada semester1-2023 Saratoga mencatatkan Net Asset Value (NAV) sebesar Rp47,5 triliun. Pada periode ini dengan dukungan arus kas yang kuat, Saratoga juga telah membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2022 sebesar Rp1 triliun atau Rp75 per saham yang menghasilkan dividen yield sebesar 4,4 persen. Jumlah dividen tunai tersebut meningkat 28 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp810 miliar atau Rp60 per saham.

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengatakan, peningkatan penerimaan dividen dari perusahaan portofolio memperkuat kinerja perusahaan dari sisi arus kas terus tumbuh positif.

“Perusahaan secara disiplin mengimplementasikan strategi investasi yang mendorong peningkatan nilai portofolio kami secara keseluruhan. Secara konsisten kami juga terus mengoptimalkan setiap peluang investasi baru sebagai langkah strategis untuk menjaga pertumbuhan nilai investasi dalam jangka panjang,” kata Devin melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (29/7/2023).

Menurut Devin, sebagai negara dengan populasi yang terus bertumbuh dan didukung potensi sumber daya alam yang tinggi serta perekonomian yang tumbuh positif, Indonesia tetap menawarkan peluang investasi menarik. Saratoga akan terus memperkuat investasinya di sektor-sektor penggerak ekonomi yang bernilai strategis bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

“Perusahaan berkomitmen untuk terus memperkuat portofolio investasi yang sudah ada khususnya pada infrastruktur digital dan energi terbarukan, serta melanjutkan diversifikasi investasi pada sektor lainnya seperti pelayanan kesehatan dan produk konsumen melalui kerja sama dengan mitra strategis. Kami percaya langkah-langkah ini akan memberikan hasil yang positif dan berkelanjutan,” jelasnya.

Direktur Keuangan Saratoga Lany D. Wong mengungkapkan, sepanjang semester 1-2023, Saratoga mampu mempertahankan rasio biaya dan utang yang sehat dengan biaya operasional sebesar 0,5 persen dari NAV dan loan to value sebesar 1,1 persen.

“Selain dari arus kas yang kuat, kondisi ini dapat tercapai karena Saratoga menjalankan strategi dengan prinsip kehati-hatian dalam operasional dan pengelolaan modal,” katanya.

Di tengah tingkat suku bunga yang masih tinggi, berhasil menurunkan beban bunga di semester 1-2023 sebesar 53 persen dibanding semester 1-2022 melalui inisiatif pengurangan utang. Posisi utang bersih perusahaan pada periode ini adalah Rp507 miliar dibanding Rp688 miliar pada akhir 2022.

Lany menjelaskan, pada periode ini, harga saham di sejumlah portofolio Saratoga mengalami penurunan. Seperti saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. Kemudian berdampak pada nilai NAV dan posisi laba danrugi perusahaan. Namun demikian, nilai kerugian yang tercatat pada semester 1-2023 sebagian besar merupakan kerugian yang belum direalisasikan dan hanya tercatat di laporan laba/rugi.

“Perlu dipahami bahwa sebagai perusahaan investasi, Saratoga selalu melakukan penyesuaian nilai setiap portofolio secara mark to market. Posisi likuiditas perusahaan yang kuat, kami optimis bahwa strategi investasi dapat dieksekusi secara optimal dan memberikan nilai tambah yang maksimal bagi pemegang saham, baik melalui peningkatan nilai NAV perusahaan maupun distribusi dividen,” ungkap Lany.

Nilai investasi portofolio Saratoga yang sudah listed (Tbk.), dipengaruhi banyak faktor mulai dari peningkatan inflasi, suku bunga dan pergerakan harga komoditas. Saratoga siap dengan strategi yang komprehensif dan terukur untuk menghadapi situasi yang menantang.

Aksi korporasi perusahaan investasi

PT Merdeka Battery Materials Tbk.

  • Pada Juni 2023, MBMA telah mengakuisisi 60 persen saham di PT Huaneng Metal Industry (HNMI), fasilitas konversi high-grade nickel matte (HGNM) yang berlokasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). HNMI mengolah low grade nickel matte (LGNM) yang diproduksi oleh smelter RKEF dan menghasilkan produk HGNM yang mengandung lebih dari 70 persen nikel.
  • Akuisisi ini akan memperkuat arus kas MBMA dan menghasilkan margin keuntungan tambahan dari penjualan produk nickel matte yang merupakan bahan baku utama untuk prekursor baterai dan produk nikel kelas 1 (kandungan nikel 99.8 persen).

Bersama Digital Infrastructure Asia Pte. Ltd.

  • Pada Mei 2023, BDIA meluncurkan Bersama Digital Data Centres (BDDC), platform data center dalam kota (in-town) yang menjadi pusat interkonektivitas dengan ekosistem digital terintegrasi.
  • Sebagai platform data center, BDDC sudah memiliki dua data center dalam kota yang berlokasi di Daan Mogot dan MT Haryono, dengan kapasitas total lebih dari 60 MW.
  • BDDC memiliki area data hall seluas 20.000 meter persegi dengan potensi kapasitas lebih dari 9.000 rak.


Editor: Mei Leandha

RELATED NEWS