Telkom Bantu Restorasi dan Konservasi Hutan Berbasis Digital

Fatimah Siregar - Sabtu, 12 Maret 2022 13:31 WIB
Kebakaran hutan dan lahan (BNPB)

HalloMedan.co – Kelestarian lingkungan hidup merupakan salah satu isu krusial di Indonesia. Menjadi hal penting yang membawa pengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Wujud komitmen dan kontribusi terhadap kelangsungan lingkungan dan peningkatan ekonomi digital, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menghadirkan inisiatif digitalisasi di bidang lingkungan melalui program restorasi dan konservasi hutan berbasis digital sebagai salah satu Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), meski telah mengalami penurunan, luas lahan kritis di Indonesia masih 14 juta hektar. Terjadi akibat degradasi lahan berupa pengurangan status lahan secara fisik, kimia maupun biologi sehingga menurunkan kapasitas produksinya. Hal ini mengganggu hutan sebagai fungsi konservasi, produksi dan sosial ekonomi masyarakat.

Senior General Manager Community Development Center Telkom Hery Susanto mengatakan, salah satu permasalahan dunia yang harus dihadapi dan minimalisir bersama adalah perubahan iklim.

"Menjadi perhatian dan concern Telkom sebagai BUMN untuk berperan melalui program penanaman pohon yang merupakan salah satu cara efektif mengurangi pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim,” kata Hery, dikutip dari rilis berita yang diterima redaksi pada Sabtu (12/3/2022).

Sesuai dengan core bisnis dan kompetensi Telkom, lanjut Hery, serta sejalan dengan tagline #DigitalUntukSemua, program penanaman pohon memanfaatkan digital atau green digital yaitu memanfaatkan teknologi Geogprahic Information System (GIS) dan geo tagging, khususnya dalam memonitor lahan tanam dan pengawasan tumbuh kembang pohon.

GIS mempunyai beberapa kelebihan yaitu mampu meningkatkan data inventarisasi dan memudahkan perbaikan kondisi hutan. Sistem ini dapat melakukan perencanaan secara memadai baik jangka pendek maupun jangka panjang, memperkirakan pertumbuhan pohon, melakukan pendataan jumlah dan jenis pohon serta melaporkan perkembangan tumbuh kembang hasil reboisasi secara berkala. Adapun geo tagging bisa membantu mapping dan monitoring lokasi dari jarak jauh. Dengan adanya inisiatif ini, Telkom berharap dapat terus memperluas sistem digitalisasi hutan binaan dan penanganan lahan kritis di Indonesia.

Telkom mendistribusikan bantuan restorasi dan konservasi berbasis digital ke seluruh Indonesia. Pemilihan lokasi titik lahan kritis berkoordinasi dengan KLHK dan proses pembangunan sudah dilakukan. Untuk mengawali inisiatif tersebut, sedang dilakukan restorasi dan konservasi di Taman Buru Masigit Kareumbi serta Karangtengah di Kabupaten Garut, Jawa Barat sebagai pilot project. Ke depannya, Telkom akan melakukan hal yang sama di lahan kritis seluas 50 hektar yang tersebar di seluruh Indonesia. Tersebarnya hutan binaan berbasis digital, diharap dapat menjaga kelestarian ekosistem hutan.

Vice President Corporate Communication Telkom Pujo Pramono mengatakan, hutan binaan berbasis digital menjadi langkah awal mendukung pengelolaan hutan di Indonesia, baik hutan lindung maupun hutan wisata. Pihaknya ingin ke depannya kawasan tersebut dapat menjadi kawasan eco-tourism dengan tetap menjunjung tinggi aspek-aspek konservasi serta aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal.

"Dengan begitu, komitmen kami mengakselerasi digitalisasi ekonomi Indonesia pun terwujud,” kata Pujo.

Melalui hutan binaan berbasis digital, Telkom komitmen mendorong pertumbuhan ekosistem digital yang membangun Indonesia lebih baik. Berbagai inovasi diciptakan, diharap dapat mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital nasional yang sejalan dengan target pemerintah dalam beberapa tahun mendatang serta mendukung bangsa Indonesia menciptakan satu data di segala sektor.

Editor: Mei Leandha

RELATED NEWS