Telkom Tutup 2022 dengan Pendapatan Konsolidasi Rp147,31 Triliun dan Laba Bersih Operasi Rp25,86 Triliun

Dinda Marley - Sabtu, 25 Maret 2023 20:16 WIB
Dirut Telkom Ririek Adriansyah (HO)

hallomedan.coPT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menutup tahun buku 2022 dengan kinerja memuaskan melalui pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan, Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA), maupun laba bersih operasi.

Perseroan membukukan pendapatan konsolidasian sebesar Rp147,31 triliun atau tumbuh sebesar 2,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp78,99 triliun atau tumbuh 4,3 persen secara Year on Year (YoY) dengan laba bersih operasi Rp25,86 triliun atau tumbuh 7,7 persen YoY.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengucap syukur Alhamdulillah. Katanya, pencapaian ini merupakan output dari fokus perusahaan menjalankan strategi utama Five Bold Moves demi menyiptakan nilai tambah serta pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.

Pada segmen mobile, Telkomsel selaku anak usaha Telkom membukukan pendapatan Rp89,04 triliun atau tumbuh 1,8 persen dari periode yang sama tahun lalu. Digital business menjadi kontributor pertumbuhan kinerja dengan kontribusi sebesar 81,9 persen dari total pendapatan.

Segmen ini tumbuh positif 6,9 persen YoY mencapai Rp72,93 triliun dibanding periode yang sama di 2021. Telkomsel melayani 156,8 juta pelanggan dengan data payload yang tumbuh positif hingga 18,7 persen YoY menjadi 16.426.853 TB dan konsumsi payload menyentuh 11.962 MB per pengguna layanan data atau tumbuh 16,1 persen YoY.

"Upaya meningkatkan kualitas layanan mobile sekaligus memberikan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan, Telkomsel resmi menjadi pemenang lelang frekuensi 2,1GHz dari Kementerian Komunikasi dan Informatika pada November 2022," kata Ririek, Sabtu (25/3/2023).

Investasi Telkomsel di GoTo juga menghasilkan synergy value yang cukup baik bagi perusahaan, di antaranya integrasi MyTelkomsel dan GoPay untuk meningkatkan user experience penggunaan produk digital, integrasi layanan Telkomsel MyAds serta platform GoBiz untuk membantu digitalisasi UMKM, kemudahan bagi mitra Gojek menjadi mitra reseller Telkomsel dan lainnya.

Pada segmen consumer, pendapatan IndiHome tercatat sebesar Rp28,0 triliun atau tumbuh positif 6,4 persen dari periode yang sama tahun lalu, dengan kontribusi 19,0 persen dari total pendapatan Perseroan dan EBITDA yang stabil pada kisaran 50 persen. Adapun 90 persen pendapatan IndiHome ini, dikontribusi pelanggan segmen consumer dan selebihnya dari segmen enterprise.

IndiHome menutup 2022 dengan pertumbuhan pelanggan sebesar 7,1 persen dari akhir tahun lalu menjadi 9,2 juta pelanggan, 63 persen di antaranya merupakan pelanggan Dual Play dan 37 persen pelanggan Triple Play. ARPU IndiHome cukup stabil pada kisaran harga Rp268.000, didukung oleh pendapatan dari add-ons yang tumbuh 10,4 persen YoY.

Pada segmen enterprise, perseroan mencatat kinerja sebesar Rp19,2 triliun dengan layanan B2B Digital IT services dan enterprise connectivity sebagai kontributor utama pendapatan. Segmen ini mencatat pertumbuhan kinerja kuartalan yang cukup signifikan pada triwulan keempat 2022 sebesar 9,3 persen YoY. Telkom terus memperkuat kapabilitas di bisnis cloud melalui kerja sama strategis dengan pemain teknologi global, di samping terus meningkatkan kualitas dalam memberikan solusi digital kepada pelanggan.

"Pendapatan segmen wholesale and international tumbuh 8,3 persen YoY menjadi Rp15,4 triliun dikontribusi pertumbuhan pada bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital," ucapnya.

Bisnis tower, Mitratel selaku anak usaha Telkom mengukuhkan posisi sebagai perusahaan tower terbesar di Asia Tenggara berdasarkan kepemilikan menara telekomunikasi ebanyak 35.418 unit tower dengan tenancy ratio 1,47x. Mitratel membukukan pendapatan sebesar Rp7,7 triliun atau tumbuh 12,5 persen YoY, utamanya didorong dari perolehan sewa menara. EBITDA dan laba bersih perusahaan sepanjang 2022 tumbuh positif 18,5 persen dan 29,3 persen.

Sepanjang 2022, total belanja anggaran perseroan mencapai Rp34,2 triliun atau 23,2 persen dari total pendapatan. Anggaran belanja difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik.

Fokus strategi utama Five Bold Moves

Upaya membangun keunggulan perusahaan yang kompetitif pada domain bisnis Digital Connectivity, Digital Platform dan Digital Service, Telkom menginisiasi strategi utama Five Bold Moves. Strategi ini memperkuat posisi Perseroan sebagai perusahaan telekomunikasi digital telco
kelas dunia, tujuan jangka panjang untuk menyiptakan nilai yang lebih tinggi bagi pemangku kepentingan. Saat ini, Telkom fokus pada inisiatif FMC (Fixed- Mobile Convergence), InfraCo dan DC Co (Data Center) serta terus memperkuat fundamental untuk inisiatif B2B Digital IT Service Co dan DigiCo.

Pada inisiatif FMC, TelkomGroup akan menghadirkan integrasi bisnis yang kuat antara fixed dan mobile broadband yang akan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik dengan capex yang lebih efisien. Kehadiran FMC diharapkan akan menyediakan berbagai layanan, teknologi dan paket produk berdasarkan kebutuhan pelanggan, serta mampu meningkatkan proposisi nilai TelkomGroup dan keunggulan yang kompetitif.

"Seiring dengan implementasi FMC yang tengah dilakukan, TelkomGroup juga menggali potensi InfraCo yang akan mengoptimalkan value dan utilitas aset infrastruktur," sebut Ririek.

Selanjutnya untuk inisiatif data center, perseroan mencatat kinerja yang kian baik pada bisnis data center dan cloud sebesar Rp1,6 triliun. Sejalan dengan permintaan layanan data center yang terus bertumbuh. Hingga akhir Desember 2022, TelkomGroup memiliki 28 data center yang
berlokasi di dalam maupun luar negeri. Saat ini, tengah mengonsolidasi seluruh data center menjadi satu entitas Telkom Data Ekosistem (TDE) dengan brand NeutraDC.

"Proses konsolidasi terus dilakukan dengan estimasi target penyelesaian pada 2024," imbuhnya.

Pada Desember 2022, NeutraDC groundbreaking Hyperscale Data Center (HDC) kedua di Batam. Tak hanya akan melayani berbagai kebutuhan bisnis di Indonesia, HDC Batam disiapkan untuk menangkap potensi limpahan permintaan (spillover) dari negara lain, terutama Singapura.

HDC Batam akan dibangun di atas lahan seluas 8 hektar. Terdiri dari tiga kampus berstandar global dengan designed IT load capacity sebesar 51 MW, menggunakan energi terbarukan (renewable energy) melalui pengurangan emisi karbon dan mengarah pada peningkatan implementasi ESG, serta mengadopsi sistem multi-tier.

“Ke depannya, TelkomGroup masih akan mengimplementasikan inisiatif strategis Five Bold Moves. Melalui strategi ini, TelkomGroup dapat melakukan diversifikasi dan memperluas pangsa pasar dari bisnis B2B, sekaligus mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar B2C yang akan fokus dijalankan Telkomsel. Pada akhirnya, mampu memaksimalkan peluang dan penyiptaan nilai bagi perusahaan,” kata Ririek.

Editor: Dinda Marley

RELATED NEWS