Terbang Perdana Kembali “Non-Stop” dari Jakarta ke Madinah

Dinda Marley - Sabtu, 08 Januari 2022 18:34 WIB
Terbang perdana jemaah umrah dari Jakarta ke Madinah (Lion Air)

HalloMedan.co - Lion Air memulai layanan penerbangan perdana kembali untuk ibadah umrah dari Jakarta melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta tujuan Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz. Penerbangan menggunakan nomor terbang JT-1110, pesawat lepas landas pukul 13.10 WIB dan dijadwalkan tiba pukul 19.30 waktu setempat.

Maskapai ini memenuhi dan menjalankan ketentuan operasional menurut masing-masing negara serta aturan internasional. Penerbangan tujuan Jeddah dan Madinah terlaksana setelah Lion Air memenuhi semua kualifikasi dan persyaratan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan otoritas penerbangan sipil Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA) termasuk audit keselamatan dan keamanan.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam siaran pers-nya mengatakan, pihaknya menerapkan semua ketentuan penerbangan yang berlaku selama masa waspada pandemi Covid-19. Untuk pemberangkatan dan pemulangan jemaah umrah dilakukan satu pintu melalui Asrama Haji Pondok Gede.

Semua awak pesawat sudah menjalani pengecekan kesehatan berkala dan termonitor, sudah divaksin dosis lengkap dengan vaksin yang diterima otoritas kesehatan Arab Saudi, uji kesehatan Covid-19 (hasil negatif Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), uji kesehatan jantung, tekanan darah dan lainnya.

"Tercatat 414 calon jemaah umrah telah memenuhi persyaratan yang terdiri dari pemeriksaan kesehatan 1x24 jam sebelum berangkat, vaksinasi Covid-19, meningitis dan pemeriksaan PCR dengan fasilitas kesehatan yang diterima otoritas kesehatan Arab Saudi," kata Danang, Sabtu (8/1/2022).

Penerbangan ditandai dengan pengoperasian Airbus 330-900NEO registrasi PK-LES yang dilayani tanpa henti (non-stop) sebagai pesawat terbaru berbadan lebar (wide body) dan operator pertama di Asia Pasifik yang menggunakan armada ini. Pengoperasian Airbus ini menjadi bagian dari strategis Lion Air memperkuat pengembangan bisnis penerbangan jarak jauh (long haul) yang memerlukan waktu tempuh lebih dari 13 jam perjalanan non-stop.

Airbus A330-900NEO bertata letak lorong ganda (double aisle) berkapasitas 433 kursi penumpang yang nyaman, menyediakan kabin paling senyap di kelasnya, menambah fitur utama dari kabin airspace, desain baru kompartemen bagasi kabin (overhead bin) yang memungkinkan lebih mudah mengatur dan menyimpan barang bawaan di kabin.

"Pelaksanaan umrah perdana kembali tahun ini sebagai bentuk keseriusan dalam mengakomodir dan memfasilitasi kebutuhan perjalanan ibadah. Pembukaan pasar umrah kembali merupakan peluang dan ekspansi bisnis sekaligus menciptakan pemerataan konektivitas rute internasional dari Indonesia," kata Danang lagi.

Dalam operasional setiap penerbangan, Lion Air patuh dan menerapkan budaya keselamatan (safety culture). Serius mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first). Maskapai ini menyiapkan dan mengoperasikan 12 armada yaitu Airbus 330-300 (440 kursi) dan Airbus 330-900NEO (436 kursi). Rata-rata pesawat berusia muda. Seluruh pesawat telah menjalani perawatan intensif, dalam kondisi terbaik dan layak terbang (airworthy for flight).

Armada dilengkapi High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter atau penyaringan partikel yang kuat. HEPA filter membantu menjaga kebersihan udara di kabin dan menyaring lebih dari 99,9 persen jenis virus, kuman, serangga dan bakteri. Udara di dalam kabin pesawat diperbarui setiap dua sampai tiga menit sehingga lebih segar. Siklus udara dari toilet (lavatory) dan dapur (galley) langsung dialirkan ke luar pesawat.

Peningkatan kegiatan kebersihan dan sterilisasi pesawat secara berkala dengan metode Aircraft Exterior and Interior Cleaning (AEIC) dijalankan di pusat perawatan pesawat Batam Aero Technic (BAT) dan di berbagai basis bandara (base station) di mana pesawat Lion Air Group berada.

Sejalan komitmen Lion Air untuk mempertahankan operasional konsisten pada angka terbaik terhadap mutu layanan dan tingkat ketepatan waktu penerbangan, antara lain pengaturan pergerakan jemaah dan pesawat. Berkoordinasi intensif dengan pihak terkait guna memastikan kelancaran setiap hari, mengaplikasikan standar prosedur pengoperasian pesawat menurut aturan dan petunjuk dari pabrik termasuk pemeliharaan, pengecekan komponen, pelatihan awak pesawat serta hal lainnya.

Untuk perjalanan udara sesuai aspek keselamatan, seluruh jemaah dihimbau agar tidak membawa barang berbahaya (dangerous goods) ke pesawat, tidak menerima titipan barang dalam bentuk apapun dari orang lain ke dalam pesawat, barang elektronik harus dilepas dari baterainya serta pengisi daya mandiri atau baterai portabel (powerbank) sesuai kriteria dari segi kapasitas yang boleh dibawa ke dalam kabin dan tidak diperbolehkan digunakan selama penerbangan.

"Lion Air menyampaikan selamat menjalankan ibadah kepada jemaah pertama, terima kasih atas dukungan serta koordinasi dari regulator, pengelola bandara, pengatur lalu lintas udara dan mitra perjalanan," kata Danang. [Me1]

Editor: Dinda Marley

RELATED NEWS