YPI Catat Lima Momen Penting Bidang Kesehatan yang Terjadi di 2022

Dinda Marley - Jumat, 30 Desember 2022 08:29 WIB
Advokasi Pengendalian Tembakau YPI, Anggi Maisarah (Me1)

MEDAN - Selama 2022, banyak persoalan yang menyangkut kesehatan anak terjadi di Indonesia. Mulai kasus gagal ginjal akut, cacar monyet, Covid, stunting, narkoba dan masih tingginya angka perokok anak.

Advokasi Pengendalian Tembakau Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) Anggi Maisarah dalam catatan akhir tahun secara virtual menyebut lima momen penting bidang kesehatan terjadi di Kota Medan. Pertama, hadirnya wali kota dalam event Healthy Cities Summit di Semarang pada Maret. Meski Kota Medan belum pernah ikut serta dalam penilaian branding Kota Sehat yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan sejak 2005.

Kedua, dilaksanakannya sosialisasi dan penegakan kebijakan pelanggaran Protokol Kesehatan (Prokes) pencegahan Covid 19, serta penegakan Tindak Pidana Ringan (Tipiring) Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (Perda KTR).

Koordinator Pengendalian Tembakau YPI, Elisabeth mengatakan, terlepas dari kelemahan yang masih ada, edukasi dan penegakan Tipiring Prokes Covid serta program vaksinasi dapat mengendalikan penyebaran Covid 19 di masyarakat. Sementara untuk Tipiring pelanggaran Perda KTR pada 31 Mei, belum dilakukan secara berkelanjutan sehingga belum dapat disebut berhasil memaksa kepatuhan masyarakat untuk tidak merokok di wilayah KTR.

Terlihat dari masih banyaknya laporan masyarakat terkait pelanggaran KTR melalui Aplikasi Pantau KTR. Selama 2022, khusus untuk Kota Medan terekam 2.452 pelanggaran, pelanggaran di tempat umum paling tinggi sebanyak 1.270, tempat proses belajar mengajar sebanyak 563 pelanggaran, tempat kerja dengan 238 pelanggaran dan 168 pelanggaran terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan.

Moment ketiga adalah ketika Kota Medan kembali mendapat penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori Madya. Dalam beberapa tahun terakhir Medan belum berhasil menaikkan peringkat Madya ke Nindya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan Pemko Medan adalah memastikan penegakan Perda KTR dan pelarangan iklan dan sponsor rokok di seputar sekolah.

"KTR dan implementasinya masuk dalam salah satu indikator penilaian KLA," kata Elisabeth, Kamis (29/12/2022).

Keempat adalah tingginya temuan stunting anak. Tercatat 550 kasus yang tersebar di empat kecamatan yaitu Medanbelawan, Medanlabuhan, Medanmarelan dan Medandeli. Temuan ini paralel dengan hasil survei prevalensi perokok Balitbang Medan pada 2016.

"Dibutuhkan langkah-langkah cepat dan terintegrasi lintas OPD untuk menanganinya sehingga stunting anak dapat dicegah dan diturunkan," katanya.

Terakhir, momen diluncurkannya Universal Health Coverage (UHC) pada 9 Desember. Program ini diharap Pemko dapat memberi pelayanan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan kepada semua warga tanpa ribet dan diskriminasi. Program ini patut didukung namun harus diimbangi dengan program yang sifatnya kuratif agar penyakit dapat dicegah.

Pembangunan kesehatan bukan hanya pada sarana, prasarana dan layanan seperti UHC, tetapi juga pada program promotive preventif untuk perubahan pola pikir dan perilaku dari kurang sehat menjadi lebih sehat.

"Kampanye dan edukasi masyarakat untuk lebih mengutamakan belanja telur dan susu daripada produk tembakau. Keluarga dapat mencegah terjadinya stunting pada anak dengan melibatkan multistakeholder," ucap Elisabeth.

Editor: Dinda Marley

RELATED NEWS