MEDAN - Resmikan gedung baru Yayasan Pendidikan Islam Terpadu (YPIT) Aisyah Maksum, Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah berharap yayasan semakin berkembang dan berkontribusi mencetak generasi muda yang mampu bersaing, baik secara ilmu pengetahuan juga agama.

Musa mengatakannya saat memberi kata sambutan peresmian gedung sekaligus Wisuda Tahfizh dan Penyerahan Kembali Siswa/I SD-IT Angkatan Ke-1 dan Siswa/I TK-IT Angkatan ke-8 YPIT Aisyah Maksum di Jalan Kapten Rahmad Buddin, Medanmarelan, Rabu (21/6/2023).

Pendidikan memiliki peranan besar dalam kehidupan setiap orang. Tidak hanya sebagai bekal menjalani kehidupan di dunia, juga menjadi bekal di kehidupan akhirat kelak.

• Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Naik Setiap Tahun
• Telkom Berdayakan Generasi Muda dengan Program Edukasi Konservasi
• Edy Rahmayadi Minta Sarjana Berwirausaha

“Orangtua mengharapkan kehidupan anak-anaknya lebih sukses di dunia, tapi tak boleh melupakan bekal untuk kehidupan di akhirat. Bagaimana meraih suksesnya, harus berilmu. Insya Allah di YPIT Aisyah Maksum ini, hal itu bisa diraih,” kata Musa.

Dia mengapresiasi pendiri YPIT Aisyah Maksum, Amri Maksum dan keluarga komitmen berkontribusi mencetak generasi muda.

“Semoga apa yang dilakukan Bapak Amri Maksum dan keluarga menjadi amal jariyah, khususnya untuk Almarhumah Ibunda Aisyah. Mudah-mudahan Ustaz Ardiansyah bisa terus mengembangkan yayasan ini, menjaga kebersamaan dan keutuhan keluarga. Membangun pendidikan tak bisa, kalau tak bersama-sama,” pesan sembari meminta para wisudawan tahfiz untuk terus menjaga hafalannya.

“Untuk anak-anak kami yang diwisuda, harus bisa jaga hafalannya, jaga lingkungan tempat kalian bermain, jaga adabnya sebagai penghafal Al Quran. Insya Allah, mudah-mudahan ke depan semakin banyak anak kita yang menjadi hafiz-hafizah,” harap Musa.

Direktur YPIT Aisyah Maksum Ardiansyah mengisahkan sejarah berdirinya yayasan. Namanya diambil dari nama kedua orangtuanya. Bangunan yang diresmikan adalah bangunan pertama dari empat bagian yang telah dibangun dan sudah tidak layak sehingga baru direnovasi.

“Bangunan sudah dipakai sekitar tiga bulan, baru inilah kesempatan bisa meresmikan. Madrasah tahfidz ini merupakan wakaf keluarga, berdiri pada 1 Mei 2014. Kami berterima kasih, khususnya kepada bapak dan ibu yang berkenan menyekolahkan anak-anaknya di sini. Tempatnya jauh di ujung Kota Medan, tapi kami sebagai putra kampung ini, berusaha semaksimal mungkin untuk berbuat,” kata Ardiansyah.

Ia pun mengucapkan terima kasih atas kehadiran Musa dan Ustaz Maratua Simanjuntak.

“Kami yakin, ketika pemimpin dan para ulama menginjakkan kaki di tempat ini, ikut mendoakan, maka keberkahan akan berada di sekolah ini,” ujarnya.