GAGD, Wujud Komitmen Telkom Membangun Masyarakat

Dinda Marley - Minggu, 26 Desember 2021 07:29 WIB
Direktur Digital Business Telkom M Fajrin Rasyid (kedua dari kiri) dalam acara Digitalks, bagian dari rangkaian peresmian Gerakan #AkselerasiGenerasiDigital (HO)

HalloMedan.co – Perkembangan industri digital di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir. Peran industri digital mendukung pertumbuhan ekonomi semakin dirasakan. Adopsi teknologi yang tinggi dari masyarakat khususnya di masa pandemi menjadi salah satu faktor mempercepat perkembangannya. Industri digital diharapkan mampu menjadi salah satu penggerak perekonomian, terutama dalam mendukung sektor UMKM yang jumlahnya sangat besar.

Telkom Indonesia (Persero) Tbk menyadari perkembangan teknologi dan tantangan ini, terus mengakselerasi transformasi digital perusahaan dan berkomitmen menjadi lokomotif untuk mendukung terwujudnya kedaulatan digital Indonesia. Secara berkesinambungan, terus menciptakan lingkungan digital, membangun masyarakat digital dan mengakselerasi ekonomi digital. Salah satu wujud komitmen Telkom untuk membangun dan mengembangkan masyarakat digital melalui Gerakan Akselerasi Generasi Digital (GAGD).

Gerakan #AkselerasiGenerasiDigital merupakan gerakan kolaboratif dalam membangun talenta, inovasi, perusahaan rintisan dan soonicorn (soon to be Unicorn) yang menguatkan dan mengakselerasi kemajuan ekosistem ekonomi digital di Indonesia. Gerakan ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada Rabu (15/12/2021) di Jakarta Convention Center.

Akselerasi generasi digital dilakukan dengan tiga cara yaitu menyiapkan telenta digital melalui program micro credential dari Kemendikbud berupa program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka; menyiapkan masa depan dengan pembekalan digital yang komprehensif melibatkan BUMN untuk training dan mentoring melalui program Indonesia Digital Tribe dan menyiapkan pendanaan bagi para startup anak bangsa melalui Merah Putih Fund inisiasi dari Kementerian BUMN.

Mengutip dari laman resmi Sekretariat Presiden, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia harus menyiapkan strategi untuk mengejar negara-negara lain, salah satunya dengan menciptakan talenta digital. Presiden meminta seluruh perusahaan besar mendukung generasi muda mengembangkan kompetensinya dalam dunia digital.

Indonesia Digital Tribe (IDT) adalah program digital entrepreneurship untuk generasi muda Indonesia hasil kerja sama Kementerian BUMN, Narasi, ITDRI, Telkom, BRI dan Bank Mandiri. Program ini bertujuan menyiapkan talenta digital muda Indonesia yang siap berkontribusi dan berkarya menjadi digital-ready talent atau digital entrepreneur demi mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, di tengah perkembangan teknologi yang begitu cepat, tidak ada pilihan lain bagi masyarakat selain beradaptasi dengan perubahan agar mampu bertahan. Apalagi, pandemi telah mempercepat tingkat adopsi digital masyarakat sekaligus transformasi digital itu sendiri sekitar tujuh tahun lebih cepat.

"Perlu memaksimalkan digitalisasi agar bisa leapfrog dan menyejajarkan Indonesia dengan negara maju lainnya. Telkom hadir untuk mendorong digitalisasi melalui penyediaan konektivitas, platform dan layanan digital,” katanya, Minggu (26/12/2021).

Ririek menambahkan, Telkom telah memiliki Indonesia Telecommunication and Digital Research Institute (ITDRI) sebagai wujud nyata dari komitmen Telkom untuk mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera, mandiri dan berdaya saing melalui riset, inovasi dan pembelajaran yang dilakukan secara terintegrasi dengan memanfaatkan teknologi terkini.

ITDRI telah berkontribusi dalam mencetak talenta digital unggulan berstandar internasional. Semoga ke depannya dapat menjadi pusat Learning, Innovation and Research melalui digital platform dan akan menghasilkan jutaan talenta digital di seluruh Indonesia.

"Talenta muda digital inilah yang akan memperkuat ekonomi digital Indonesia di waktu mendatang,” ungkap Ririek.

Program IDT

Merah Putih Fund merupakan modal ventura yang diinisiasi Kementerian BUMN untuk membangun ekosistem startup di Indonesia. Dikelola lima corporate venture capital BUMN yang terdiri dari Mandiri Capital Indonesia, MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, BRI Ventures dan BNI Ventures. Menargetkan dana kelolaan hingga USD300 juta yang nantinya akan melakukan investasi ke soonicorn (soon to be Unicorn) di Indonesia.

Terakhir, Micro Credential merupakan program magang dan studi independen bersertifikat yang diinisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berpengalaman agar dapat langsung terjun ke dalam dunia nyata atau industri dalam bidang AI untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 dan Society 5.0.

“Telkom yakin dengan digitalisasi dan kolaborasi semua pihak seperti pelaku bisnis, pemerintah, institusi dan lainnya dapat menjadikan Indonesia lebih baik lagi,” kata Ririek. [Me1]

Editor: Dinda Marley

RELATED NEWS