Netmonk Prime Tekan Potensi Gangguan Jaringan di BPKP

Dinda Marley - Selasa, 28 Maret 2023 06:53 WIB
Netmonk merupakan bagian dari Leap-Telkom Digital (HO)

hallomedan.co – Semangat Revolusi Industri 4.0 yang dicanangkan pemerintah merangsang percepatan adopsi digital dalam negeri. Telkom mendukung akselerasi digital di berbagai sektor industri maupun instansi, salah satunya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Melalui pemanfaatan Netmonk Prime, platform digital di bawah naungan Leap-Telkom Digital, kini BPKP dapat melakukan pemantauan jaringan untuk menekan risiko terjadinya gangguan.

Digitalisasi dalam pemantauan jaringan membutuhkan perangkat yang terkoneksi dengan jaringan internet sehingga kuantitasnya semakin prima. Seiring meningkatnya aktivitas penggunaan jaringan internet, semakin meningkat pula risiko terjadinya gangguan. Menghindari segala risiko yang mungkin muncul, dibutuhkan upaya pencegahan melalui monitoring jaringan yaitu proses mengumpulkan dan menganalisa data-data yang ada di dalam lalu lintas jaringan. Praktik ini penting untuk perusahaan atau instansi untuk mengetahui berfungsi atau tidaknya perangkat jaringan.

Menjalankan tugas sebagai penyelenggara pengawasan keuangan negara dan pembangunan nasional, jaringan yang saling terkoneksi dan berjalan tanpa masalah sangat diperlukan untuk memudahkan kinerja. Sebelumnya, BPKP kesulitan memantau perangkat jaringan berfungsi baik atau tidak. Tak hanya itu, pemantauan kesehatan perangkat yang digunakan juga tidak bisa dilakukan efektif.

Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid mengatakan, dengan Netmonk Prime, perusahaan dan instansi dapat memantau kondisi jaringan, web/API serta server secara proaktif dan melakukan pemeliharaan preventif cukup dalam satu aplikasi. Dashboard Netmonk Prime friendly user, memudahkan dan menghindari kekusutan jaringan yang dapat berimbas buruk pada kinerja. Selain BPKP pusat, Netmonk Prime telah dipercaya 15 perusahaan lain di Indonesia.

"Fitur-fitur unggulan adalah otomatisasi laporan secara real-time, notification terbukti mampu mendukung kebutuhan di berbagai perusahaan dan instansi,” kata Fajrin, Senin (27/3/2023).

Kerja sama Netmonk dan BPKP terjalin melalui pelatihan bersama. Salah satunya pada pertengahan Januari 2023, Netmonk menyambangi BPKP untuk memberi penjelasan mengenai berbagai fitur Netmonk yang telah disesuaikan dengan kebutuhan.

Sub Koordinator Pengelolaan Infrastruktur Teknologi Informasi BPKP Wahyu Anggoro menyampaikan, Netmonk Prime memenuhi kebutuhan BPKP untuk melihat up and down dari sisi perangkat, sisi penggunaan traffic dan memantau kesehatan perangkat. Pihaknya terbantu untuk
mengetahui potensi terjadinya gangguan karena Netmonk Prime memberi peringatan ketika ada perangkat yang mengalami masalah sehingga tim Informasi Teknologi (IT) cepat mengantisipasinya.

“Sebelum menggunakan Netmonk Prime, alur penanganan gangguan jaringan lebih rumit dan tidak praktis karena tim IT harus mengumpulkan data-data secara manual. Dengan Netmonk Prime, kami bisa mendapatkan alert dari hal-hal critical yang terjadi pada penggunaan bandwidth,” kata Wahyu.

Koordinator Operasional dan Keamanan IT BPKP Fahmi Kurniawan menceritakan pengalaman critical alert yang pernah diterima BPKP berkat Netmonk Prime adalah ketika kapasitas penggunaan bandwidth di BPKP Maluku Utara lebih dari 70 persen. Berkat peringatan itu, tim langsung memeriksa dan penanganan lanjutan agar penggunaan bandwidth tidak melebihi kapasitas.

“Kami belum pernah mendapat peringatan seperti itu. Penggunaan Netmonk Prime sangat membantu dengan dashboard yang informatif,” ujar Fahmi.

Netmonk merupakan bagian dari Leap-Telkom Digital sebagai umbrella brand dari produk-produk digital Telkom. Melalui produk digitalnya yang saling bersinergi, Telkom komitmen mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital cerdas berkelanjutan di Indonesia.

Editor: Dinda Marley

RELATED NEWS