hallomedan.co - Penanganan bencana pascagempa magnitudo 5,6 yang melanda Kabupaten Cianjur pada 21 November 2022 masih dilakukan semua unsur pusat maupun daerah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama kementerian dan lembaga masih bahu–membahu membangun kembali permukiman warga yang terdampak.

Untuk mempermudah koordinasi dan mendapatkan informasi aktual, Kepala BNPB Letjen Suharyanto mengadakan rapat di kantor bupati Cianjur pada Jumat (6/10/2023). Pada rapat itu, Suharyanto mengungkap, banyak terjadi bencana di Indonesia namun pihaknya tetap memperhatikan penanganan bencana di Cianjur.

“Setiap hari ada laporan di handpone, pasti dibaca dan kalau saya berhalangan, deputi terkait yang menyelesaikan. Para deputi rutin laksanakan pengendalian walau bencana di tempat lain juga banyak, ini harus tuntas,” kata Suharyanto.

• Hari Ini, Sudah 271 Kali BNPB Lakukan TMC untuk Padamkan Karhutla
• Korupsi DAK Dinas Pendidikan Madina Naik ke Penyidikan
• Meriahnya Ulang Tahun ke-78 KAI di Divre 1 Sumut

Dia mengimbau semua unsur mempercepat proses penanganan bencana, mengingat sudah lebih dari sembilan bulan bencana terjadi.

“Penanganan bencana di Cianjur per hari ini sudah lebih sembilan bulan, dipercepat, segera aja laksanakan,” ujarnya.

Jika masih ada masyarakat yang alami kerusakan rumah kategori berat namun belum selesai pengerjaannya, diharap mendata ulang dan memprioritaskannya.

“Kalau yang rusak berat, tolong ini menjadi prioritas,” kata Suharyanto.

Sampai 30 September 2023, BNPB telah mencairkan dana bantuan perbaikan rumah rusak tahap satu, dua dan tiga kepada korban terdampak sebanyak 60.746 Kepala Keluarga dengan total dana Rp2 triliun.